Samarinda, Natmed.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Samarinda, Kalimantan Timur menggelar sosialisasi pengawasan kampanye pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.
Kegiatan bertajuk “Deklarasi Kampanye Damai, Pemilu Jujur, Adil, dan Berintegritas”, ini dihadiri perwakilan dari 17 partai politik (parpol) di Kota Samarinda.
Adapun ke-17 parpol yang maju dalam pemilu 2024, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Partai Golongan Karya (Golkar).
Selanjutnya, hadir Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Kemudian, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, sejumlah pihak terkait di Kota Samarinda juga turut hadir, di antaranya Ketua Bawaslu Abdul Muin, Ketua DPRD Kota Sugiyono. Juga, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Kombes Pol Ary Fadli, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sucipto Wasis.
Dalam sambutannya, Abdul Muin menyampaikan bahwa sosialisasi ini harusnya dapat terlaksana jauh hari sebelum berlangsungnya kampanye oleh seluruh parpol. Namun, baru terealisasi karena terkendala padatnya aktivitas Bawaslu Samarinda di tengah penyambutan pesta demokrasi.
Namun demikian, ia meyakini bahwa menjaga perdamaian dan kondusifitas menjelang Pemilu menjadi prioritas bagi semua pihak. Termasuk parpol, tim sukses, masyarakat pendukung dan para pemangku kepentingan terkait.
“Komitmen untuk menjaga kondusifitas dengan secara nyata mengampanyekan diri atau parpolnya sesuai batasan dan kewenangan masing-masing,” jelasnya di Ballroom Harris Hotel Samarinda, Sabtu (9/12/2023).
Menurut Abdul Muin, untuk menciptakan situasi yang yang kondusif, terjaganya persatuan dan kesatuan saat menjelang pesta demokrasi maka diperlukan sikap nyata seluruh elemen masyarakat.
Upayanya dimulai dari menghormati perbedaan, tidak mencederai martabat pihak lain dengan olok-olok. Kemudian, tidak melibatkan pihak manapun untuk menjatuhkan calon legislatif lain, dilarang menyebar hoaks ujaran kebencian dan money politics.
Apabila hal tersebut dihindari, maka Abdul Muin meyakini pemilu yang aman, tertib, damai dan tenteram dapat terwujud.
Ia berharap dengan sosialisasi ini dapat memberikan batasan kepada para parpol agar tetap tertib dan menjalankan kampanye yang aman dan damai.
“Semoga kita semua, partai-partai politik, calon-calon legislatifnya, dapat menjaga keamanan dan ketertiban sesuai yang diatur untuk bagaimana berkampanye,” tutupnya.