Reporter : Nana Puji – Editor : Redaksi
Samarinda Natmed.id – Biasanya menjelang hari raya idul fitri harga bahan pokok di pasar mengalami kenaikan karena permintaan akan barang kebutuhan di hari raya meningkat. Sesuai dengan hukum permintaan, harga pun ikut naik.
Suasana Pasar Segiri Samarinda, dini hari Kamis (21/5/2020), terpantau masih sepi. Berbeda dengan menjelang hari raya di tahun-tahun sebelumnya. Ya tahun ini, lebaran dirayakan di tengah pandemi Covid-19.
Riska, salah satu penjual bawang di Pasar Segiri, mengatakan harga bawang merah naik, dari harga Rp 30 ribu per kilogram, menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan, harga bawang putih justru turun, semula Rp 50 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
“Karena lockdown, pembeli jadi sepi. Semoga virus corona cepat hilang, kita bisa jualan ramai lagi seperti biasanya,” ucapnya.
Harga daging di Pasar Segiri pun terpantau naik. Kenaikan ini sejak awal puasa. Karena lockdown, daging impor tidak bisa masuk, sehingga harga daging lokal melonjak naik.
“Harga daging sekarang Rp 120 ribu per kilogram. Karena pandemi ini, omzet menurun sekali. Biasanya pembeli kita orang catering dan penjual bakso. Sedangkan mereka juga tidak ada proyek. Otomatis, kami juga tidak ada pemasukan,” ungkap Omay, penjual daging di Pasar Segiri.
Begitu pula dengan Iqbal, pedagang ayam ini mengatakan harga ayam makin naik menjelang lebaran. Semula Rp 35 ribu per ekor, sekarang Rp 50-55 ribu per ekor.
“Saya berharap, dengan situasi sekarang ini, masyarakat Samarinda mudah-mudahan sehat dan aman-aman aja. Pandemi ini semoga cepat selesai, agar aktivitas normal kembali,” tutupnya.