Samarinda, Natmed.id – Keberadaan guru bimbingan konseling (BK) di sejumlah sekolah wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) masih kurang. Kondisi ini mengundang keprihatinan dari anggota Komisi IV DPRD Provinsi Rusman Ya’qub.
Menurutnya, minimnya jumlah guru BK karena keberadaannya dianggap remeh. Buktinya, dalam satu sekolah hanya memiliki satu hingga dua guru BK. Padahal, jumlah muridnya cukup banyak.
“SMKN 15 Samarinda yang hanya ada 5 guru BK untuk ribuan siswa. Di SMPN 2 hanya ada dua guru BK untuk jumlah siswa yang juga ribuan,” ujar Rusman, beberapa waktu lalu.
Rusman juga menekankan kurangnya kualitas ruangan tempat siswa mendapatkan bimbingan konseling. Menurutnya, kondisi ruang yang tidak memadai dan berukuran sempit menjadi hambatan serius dalam memberikan layanan maksimal.
“Bagaimana mungkin masalah dapat diatasi secara maksimal jika ruangannya saja tidak mencukupi,” ungkapnya.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berpendapat bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat terbaik bagi anak-anak yang mengalami masalah.
Ia menegaskan bahwa program bimbingan konseling harus dikembangkan dengan beragam metode agar dapat merespons berbagai permasalahan yang dihadapi siswa.
“Seharusnya sekolah bisa menjadi tempat yang tepat bagi anak-anak yang mengalami masalah di rumah,” tutup Rusman.