Samarinda,Natmed.id – Ibu kota baru (IKN) akan berdampak pada perekonomian di Kaltim, karena investasi besar akan masuk.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, apabila sudah menjadi ibu kota baru, ada USD 32,7 miliar yang perlu dikeluarkan 19% dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Sedangkan sisanya diharapkan dari kerjasama pemerintah swasta dan investasi swasta.
Selain itu disampaikannya juga bahwa di Indonesia masuk ketiga tertinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2021 yang mencapai USD 11.191 per kapita.
Dirinya mengakui industri pertambangan dan perkebunan sanggat membantu perekonomian Kaltim.
Isran Noor menjelaskan dalam mengikuti pertumbuhan ekonomi provinsi mereformasi secara bertahap menuju industri manufaktur dan turunannya berdasarkan komoditas paling kompetitif yang tersedia di kawasan ini. Termasuk sektor pariwisata.
Menurutnya pariwisata sebagai sumber pendapatan alternatif yang menarik, alangkah baiknya jika sektor wisata terus dikembangkan
Lanjutnya terkait dengan PDRB, investasi PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagian besar diberikan pada sektor bahan bakar mineral khususnya industri pertambangan.
Disisi lain juga ia membeberkan, dari Januari hingga Juni 2021, Kaltim telah mencapai total investasi Rp 13,93 Triliun atau USD 954,33 Juta yang disalurkan ke 4.352 proyek yang menyerap 19.018 tenaga kerja.