Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Malang nian nasib yang dialami Nur Afni (43). Alih-alih puasa dan lebaran berkumpul bersama keluarga. Ibu 4 anak justru menghembuskan napas terakhir. Akibat reruntuhan tembok dari longsoran tanah, di Jalan Kapal Layar 5 RT 20 Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara.
Longsor tersebut terjadi pada pukul 22.00 Wita, Selasa (28/4/2020). Saat itu hujan deras mengguyur Kota Bontang. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pupuk Kaltim. Sayang, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pukul 00.30 Wita dini hari, oleh dokter akibat luka dalam yang dialami.
Mustamin, suami dari korban menceritakan ia dan sang istri sempat duduk bercengkrama di depan rumah. Istrinya bertanya mengapa suaminya belum berangkat kerja?
“Pas saya mau berangkat kerja, kami duduk bersama diluar. Dia tanya saya, kenapa belum berangkat kerja? Terus saya bilang nanti-nanti saja. Lewat jam 10 malam, baru saya berangkat. Terus dia bilang, nanti terlambat. Saya jawab, tidak apa-apa,” ungkap Mustamin saat ditemui awak media.
Saat asyik mengobrol, tiba-tiba ada suara runtuhan dibelakang. Rupanya longsor sudah itu dibelakang rumahnya. Entah apa yang dibenak Nur Afni, mendengar suara longsoran itu, korban justru masuk kedalam rumah mengarah ke dalam dapur. Ternyata setelah dilihat, tembok dapur mengalami retakan. Mustamin sempat memperingatkan istrinya agar tidak mendekati dapur. “Saya bilang jangan dekat, itu mau longsor,” ujarnya.
Namun naasnya, ketika Mustamin mencoba pergi mengambil senter dan ke dapur, dia kaget melihat istrinya sudah tertimpa runtuhan tembok.
“Saya ambil senter di lemari. Saya lihat istri sudah berada ditimpa runtuhan tembok. Ia berusaha ingin keluar dari reruntuhan itu. Saya angkat tembok besar itu sendiri,” ungkapnya dengan wajah yang tampak tegar di depan jenazah istrinya.
Nur Afni meninggalkan empat anaknya. Anak pertama kelas 2 SMA, anak kedua kelas 2 SMP, anak ketiga masih SD kelas 3, terakhir umur 5 tahun.