Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar gotong royong massal di kawasan Citra Niaga pada Minggu pagi, 11 Mei 2025. Bersih-bersih ini melibatkan sekitar 600 personel dari 15 organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan, kecamatan, hingga kelompok masyarakat dan pedagang di kawasan Citra Niaga.
Asisten I Setda Kota Samarinda Ridwan Tassa memimpin langsung kegiatan ini sebagai tindak lanjut instruksi dari wali kota untuk menjaga kebersihan kawasan strategis kota. Citra Niaga dipilih karena merupakan destinasi wisata sekaligus pusat perdagangan yang ramai dikunjungi warga maupun wisatawan.
“Ini bukan sekadar gotong royong, tapi juga bentuk edukasi agar kita terbiasa menjaga kebersihan, terutama di kawasan wisata,” ujar Ridwan Tassa saat ditemui di lokasi kegiatan.
Menurutnya, menjaga lingkungan tetap bersih bukan hanya soal estetika. Namun, juga berkaitan dengan kenyamanan pengunjung dan citra kota Samarinda secara keseluruhan. Dengan kondisi area yang bersih, pengunjung diharapkan merasa betah dan pedagang bisa beraktivitas dengan lebih nyaman.
Dalam gotong royong itu, ratusan personel dari OPD lingkup Kukar diterjunkan. Mulai dari Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, Satpol PP.
Kemudian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Kesehatan, dan PDAM. Tidak ketinggalan, pihak Kecamatan Samarinda Kota, para lurah di wilayah tersebut, Pramuka, PKK, serta para pedagang Citra Niaga juga turut terlibat.
“Mereka tidak hanya mengirimkan personel, tapi juga peralatan. Ada mobil tangki, sapu, sikat, cairan pembersih lantai, dan lainnya. Semua bergerak serentak,” jelasnya.
Ridwan Tassa menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program bersih-bersih yang bisa digelar dua kali sebulan atau lebih sering, tergantung situasi dan kebutuhan wilayah.
“Pak wali kota mengarahkan supaya ada agenda rutin bersih-bersih, minimal dua kali dalam sebulan. Tapi, kalau ada wilayah yang perlu segera ditangani, bisa saja dilakukan setiap minggu,” ujarnya.
Beberapa titik lain yang menjadi perhatian termasuk ruas jalan menuju Bandara APT Pranoto, seperti Tanah Merah dan Sungai Siring yang menjadi jalur utama tamu dari luar kota. Harapannya, kegiatan semacam ini menjadi kebiasaan yang mengakar di masyarakat.
“Kalau sudah jadi habit (kebiasaan), kita akan risih melihat yang kotor dan otomatis tergerak untuk membersihkannya. Itu bagian dari iman juga,” jelas Ridwan.
Salah satu pedagang yang ikut dalam aksi ini, Sarwina mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih. Ia menganggap gotong royong ini sangat bermanfaat untuk lingkungan sekaligus bentuk kepedulian bersama.
“Iya, mumpung pagi juga, hitung-hitung waktunya dipakai bersih-bersih. Ini ada bantuan dari pemerintah kota juga, alhamdulillah dibantu,” tuturnya.
Sarwina menambahkan, kawasan Citra Niaga biasanya menjadi lebih kotor setelah Sabtu malam akibat keramaian pengunjung. Ia berharap, ke depan kesadaran masyarakat semakin tumbuh untuk menjaga kebersihan bersama.
“Soalnya memang, apalagi habis tadi malam. Biasanya malam minggu pasti sampah atau sekitar lingkungan ini jadi kotor karena rame. Mudah-mudahan ke depan juga orang-orang sekitar bisa lebih peduli dengan lingkungannya, biar bisa jaga kebersihan juga. Kan ini tempat umum,”jelasnya.
Citra Niaga dikenal sebagai kawasan perdagangan yang pernah berjaya pada era 1990-an. Kini, tengah direvitalisasi untuk mengangkat kembali sektor UMKM dan pariwisata lokal.