Samarinda, Natmed.id – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listiyono menggelar Dialog Rakyat di Jalan Wijaya Kusuma, Sabtu (1/6/2024).
Pertemuan itu menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan masukan langsung kepada wakil rakyat. Terutama berkaitan dengan pengawasan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim 2024.
Dalam dialog tersebut, beberapa warga menyampaikan berbagai masukan dan pertanyaan mengenai penggunaan anggaran. Salah satunya, Sofian, warga Loa Janan Ilir yang mengeluhkan rusaknya kondisi jalan di lingkungan Rampak Dalam.
“Probebaya sudah ada, tapi ada dua gang yang belum tercakup. Kebetulan gang ini banyak yang rusak dan becek. Jadi, saya meminta tolong dianggarkan untuk perbaikan,” ujarnya.
Aspirasi lain juga disampaikan Nina, warga Karang Asam Ilir. Ia menanyakan keberlanjutan Program Indonesia Pintar (PIP) dan ketersediaan ambulans di daerahnya.
“Ada 9 RT kami pernah mengajukan di Probebaya, tapi (usulan itu) tidak bisa masuk. Kami belum punya ambulans di Karang Asam Ilir ini,” tanyanya.
Iskandar warga lain, mengungkapkan permasalahan infrastruktur pembuangan air di daerahnya. “Pembuangan air ke sungai itu tidak ada. Mohon perbaikan gorong-gorong segera,” katanya.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Nidya Listiyono menjelaskan terdapat batasan dalam pemberian bantuan sesuai dengan regulasi terbaru dari pemerintah.
“Berbicara jalan gang yang masih jelek, ada regulasi yang membatasi bantuan jangan lebih dari Rp2,5 miliar. Kalau tidak sampai 2,5 miliar, sekarang turun jadi 1,5 miliar. Untuk mengecor dua gang itu tidak mungkin mencapai Rp1,5 miliar, jadi tidak bisa masuk,” jelas Nidya.
Nidya juga menegaskan pentingnya setiap RT memasukkan proposal dalam sistem informasi pemerintah daerah (SIPD) dengan skala prioritas yang jelas.
“Setiap RT harus memasukkan dalam SIPD, skala prioritas satu kelurahan lima program. Misalkan satu kelurahan 40 RT, satu RT lima program, maka tidak mungkin masuk semua,” paparnya.
“Sekarang ada program Probebaya gerakan cepat karena RT paling dekat dan tahu kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, Nidya juga menyampaikan bahwa APBD Kaltim tahun ini cukup tinggi. Nominalnya mencapai Rp20,6 triliun. Sejumlah proyek infrastruktur skala besar juga diusulkan untuk dilaksanakan mulai 2024.
“APBD Kaltim naik dua kali lipat, beberapa program telah diusulkan seperti jalan-jalan yang menuju bandara dan saat ini sudah mulai diperbaiki,” ujarnya.
Acara dialog ini diakhiri dengan sesi nonton bersama yang menampilkan tayangan motivasi dari Cina. Forum tersebut juga dihadiri DPRD Samarinda terpilih periode 2024-2029 Andi Saharuddin, Sekretariat DPRD Kaltim, Pengurus DPD Golkar Kaltim dan masyarakat Kota Samarinda.