Samarinda,Natmed.id – Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur (DPTPH Kaltim), Siti Farisyah Yana mengungkapkan kekhawatirannya tentang keengganan para petani dalam menggunakan pupuk selama beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, meski pupuk memiliki peran vital dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, para petani merasa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hasil panen antara menggunakan pupuk dan tidak.
“Pada kenyataannya, para petani melihat bahwa tidak ada yang berubah dalam hasil panen mereka. Sementara, harga pupuk terus meningkat setiap tahunnya,” kata Siti dalam jumpa pers yang diinisiasi oleh Diskominfo Kaltim, Jumat (16/2/2024).
Kedua alasan ini dianggap sebagai beban tambahan bagi para petani. Hingga akhirnya membuat mereka enggan menggunakan pupuk. Namun, Siti menekankan bahwa pupuk tetap merupakan komponen penting bagi tanah dan tanaman.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Siti mendorong para petani untuk memproduksi pupuk secara mandiri dengan menggunakan sampah organik dari rumah tangga.
“Mengolah sampah organik seperti sisa sayuran dan makanan menjadi pupuk organik merupakan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan. Tetapi, juga dapat menghemat biaya bagi para petani,” tambahnya.
Dengan demikian, diharapkan para petani dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien. Selain itu, berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan produksi pertanian.