National Media Nusantara
DISDIK BONTANGPendidikan

Djumariah, Kendala Satu HP

Reporter: Emmi – Editor: Redaksi

Bontang, Natmed.id – Djumariah atau biasa dipanggil Djum merupakan seorang guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Taman, yakni SD 002 Bontang Selatan. Djum kini berusia 49 tahun dan mengajar mata pelajaran IPS.

Guru kelahiran Balikpapan 10 Mei 1971, dikaruniai tiga putri yakni Tyas Verawaty Mulyono, Ditha Paramitha Mulyono dan Salsabila Jasmine Mulyono, dari pernikahan dengan suaminya Sugeng Mulyono.

Djum telah menempuh pendidikan hingga Strata satu (S1), diawali dengan SD 21 Balikpapan. Usai menempuh jenjang SD, dilanjutkan jenjang SMPN 6 Balikpapan. Selanjutnya dirinya melanjutkan SPGN Balikpapan. Tak berhenti di situ, Djum kembali menempuh pendidikan D2 di Universitas Mulawarman, Samarinda, dan kembali melanjutkan S1 Mulawarwan.

Sejak terjadinya pandemi Covid-19, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang berkomitmen bahwa pihak sekolah dan guru tidak menjadikan alasan untuk tidak mengajar di tengah pandemi, meski pengajaran berbeda dengan sebelumnya lantaran menggunakan sistem daring (online).

Djum yang tinggal di Jalan Selat Selayar, RT 19 No.30 Bontang Selatan, mengungkapkan bahwa sebagai guru tidak ada kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Numun, peserta didik yang tidak memiliki HP dan harus menunggu orang tua mereka pulang bekerja.

“Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada, tetapi jika dari peserta didik ada di antara peserta didik yang orang tuanya hanya memiliki satu HP, sehingga ketika akan mengikuti pembelajaran yang saya berikan tidak bisa mengikutinya karena dibawa orang tuanya bekerja,” ungkapnya.

Bagi Djum meski keadaan pandemi Covid-19, tidak membuat dirinya menyerah untuk tetap mengajarkan muridnya meski adanya jarak bahwa ibu dari tiga anak tersebut selalu berpesan kepada murid agar mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, Djum berharap agar siswa-siswi tetap semngat belajar meski terkendala wabah Covid-19.

”Semoga para peserta didik tetap rajin dan semangat dalam pembelajaran dan belajar dalam kondisi pandemi ini,” ucapnya,Sabtu (3/10/2020).

Djum yang dikenal dengan kedisplinannya ini, menjadi salah satu guru Kota Taman yang masuk dalam tim penyusunan lembar kerja siswa (LKS), atas kerja sama tersebut dirinya mendapatkan sertifikat penghargaan yakni piagam dan SK atas bantuannya dalam melancarkan program LKS untuk jenjang SD, melalui Disdikbud Bontang.

Selama penyusunan LKS, Djum mengalami berbagai kendala seperti waktu yang terlalu mepet dan harus mendampingi anak didiknya dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Alhamdullah tidak ada kendala. namun kami harus kejar-kejaran dengan waktu sekaligus mengajar dan mendampingi siswa belajar daring,” pungkasnya.

Related posts

Yudisium di IKIP PGRI, Abdul Rozak Tekankan Pentingnya Kompetensi dan Sertifikasi

Aminah

SMPN 7 Bontang Kurang Fasilitas, Guru Lakukan Sistem Shift

natmed

Kepala Sekolah SMAGA, Tanggapi Isu Penghapusan UN

natmed