Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikbud Bontang Saparudin memaparkan penerapan kurikulum yang berlaku di Kota Bontang.
Hal tersebut diungkapkan saat diwawancarai awak media di Autis Center Kamis, (1/10/2020) usai penyerahan sertifikat kepada guru Sekolah Dasar (SD) Bontang yang terlibat dalam pembuatan lembar kerja siswa (LKS).
“Kami tetap mengacu pada kurikulum 2013 (K13). Darurat juga mengacu ke K13. Cuma ada modifikasi,” katanya.
Dikatakan Saparudin, dalam Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Satuan Pendidikan, apabila dalam kondisi khusus, maka satuan pendidikan dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, yakni kurikulum nasional maupun kurikulum darurat serta dilakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
“Nah Bontang tidak menggunakan darurat, tapi kami menggunakan kurikulum esensial, tetap K13 pointer-pointernya saja,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa kurikulum esensial merupakan pembelajaran yang sudah ada realitas pada kehidupan sehari-hari.
“Misalnya di Bontang tidak ada kereta api, siswa di sni hanya diberikan pengertian secukupnya,” tegas Saparudin.
Dia pun menegaskan bahwa pihaknya memberikan kelonggaran kepada sekolah-sekolah yang ada di Bontang untuk menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan.
“Jadi silakan yang masih mau pakai K13 silakan. Kan tidak bisa kami tahan. Sudah disederhanakan, namun tidak ada penghilangan mata pelajaran, ” tandasnya.
