National Media Nusantara
RSUD BONTANG

Dampak PJJ Bagi Pelajar Saat Pandemi Covid-19

Reporter: Apriliani – Editor: Redaksi

Bontang, Natmed.id – Kemunculan Covid-19 menjadi perhatian dunia. Tidak terkecuali Indonesia, khususnya Kota Bontang. Semenjak adanya Covid-19, metode pendidikan di Indonesia berubah.

Pelajar dan pendidik tidak lagi berhadapan dan bertatap muka secara langsung, kini pembelajaran dilakukan secara virtual menggunakan gadget atau pun laptop.

Menanggapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara virtual, dokter spesialis anak RSUD Taman Husada, Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari mengungkapkan dampak yang terjadi selama PJJ berlangsung.

“Dampak pembelajaran secara virtual ini ada yang positif dan negatif,” ujarnya saat melakukan webinar beberapa waktu lalu.

Tentu saja dampak positif yang dirasakan pelajar di masa pandemi ini yaitu waktu kebersamaan dengan keluarga meningkat.

“Jadi lebih dekat dengan mama, bapak dan saudara-saudaranya. Karena proses belajar mengajar dilakukan di rumah saja,” paparnya.

Kemudian, dampak positif yang paling penting di masa pandemi ini yaitu penularan Covid-19 paling rendah. Sebab tidak ada aktivitas bertatap muka antar murid atau pun guru, sehingga lebih aman ketika melakukan proses belajar mengajar secara virtual di masa pandemi.

“Waktu belajar bagi murid juga jadi lebih fleksibel, mungkin bisa sore atau pun malam. Namun mungkin dari sekolah menerapkan proses belajar mengajar seperti jam sekolah, yaitu dari pagi sampai siang atau sore. Tapi memang PJJ ini lebih fleksibel secara waktu dan tempat,” urainya.

Kemudian bagaimana dengan dampak negatifnya. Kata Putri, PJJ ini menggunakan perangkat IT karena proses belajar mengajar dilaksanakan secara virtual memakai handphone, gadget atau laptop.

“PJJ ini menggunakan perangkat IT, itu yang dihadapi pelajar sekarang ini. Lalu berdampak juga dengan komunikasi sosial anak, padahal anak harus dipersiapkan untuk berkomunikasi yang baik,” katanya pada media ini.

Hal yang ditakutkan Putri yaitu ketika PJJ ini membuat anak susah berinteraksi dengan orang lain karena tidak berkomunikasi secara langsung.

“Takutnya nggak bisa ngomong di depan banyak orang, nanti dia nggak bisa menyampaikan ide, tidak bisa berbicara di depan orang banyak atau menyampaikan inovasi hebat lainnya,” tegasnya.

Selain itu, dampak negatif yang harus diperhatikan adalah kondisi emosional anak. Selama PJJ ini, sangat penting memperhatikan dan memikirkan kondisi fisik dan emosional anak.

Related posts

Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Dapat Isolasi Mandiri

natmed

RSUD Taman Husada Menuju Akreditasi SNARS 1.1, Suardika: Kita Jangan Sembunyikan Kelemahan

natmed

Toetoek Pribadi Serahkan Alat Bantu Pernafasan ke Dokter Anestesi

natmed

Leave a Comment