Kutim,Natmed.id – Atlet cabang olahraga (cabor) akuatik Kutai Timur (Kutim) berhasil menorehkan prestasi gemilang pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim) VII tahun 2022. Pada event setahun lalu, atlet cabor ini berhasil meraih medali terbanyak.
Prestasi ini menegaskan bahwa cabor akutik merupakan unggulan Kutim. Hal ini sekaligus menjadi bukti konkret kemajuan dalam cabor tersebut.
Dalam semangat meraih prestasi yang lebih tinggi, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim menggelar One Day Coaching Clinic Akuatik Indonesia. Acara ini berlangsung di Hotel Royal Victoria pada Sabtu (21/10/2023).
Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kutim Muhammad Reza Fahlevi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada pelatih, guru olahraga, Badan SAR, BPBD, dan pemadam.
Tujuannya, agar mereka dapat mentransfer pengetahuan ini kepada generasi muda, terutama anak-anak kelompok usia dini.
“Nantinya mereka akan memefasilitasi ilmunya ini kepada anak-anak kelompok usia dini,” ungkapnya.
Program pembinaan akuatik di Kutim telah berjalan dengan rutin. Kegiatan itu dengan melibatkan beberapa klub renang yang aktif berlatih di kolam town hall dan fasilitas milik masyarakat. Para atlet muda, mulai dari usia SD hingga SMA telah berlatih dengan tekun setidaknya tiga kali seminggu.
Reza Fahlevi juga menekankan pentingnya coaching clinic ini dalam mencetak generasi atlet baru yang dapat mengharumkan nama Kutim di tingkat nasional hingga internasional.
Partisipasi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan SAR dianggap cerdas. Sebab, mereka akan belajar bagaimana menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat di air.
Acara ini berlangsung selama dua hari, dengan materi pelatihan yang intensif, diikuti oleh sesi praktek. Selain itu, turnamen langsung juga diadakan dengan melibatkan 206 peserta dari berbagai kalangan. Mereka termasuk pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA di Kutim.
“Ada uang pembinaan, ada perenang terbaik, ada juga peserta dari umum, pemerintah, TNI dan Polri ini termasuk kelompok dewasa,” paparnya.
Reza Fahlevi berharap bahwa kelompok renang usia dini ini akan mampu melahirkan bibit-bibit baru. Mengingat bahwa jumlah perenang di Kaltim masih tergolong minim.
Meskipun demikian, dukungan pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana olahraga di Kutim dianggap sangat baik. Hal ini menjadi fondasi penting bagi perkembangan olahraga akuatik di daerah ini.