Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur mengingatkan masyarakat untuk tidak panic buying saat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Sebab, pasokan bahan pokok dinyatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga selama momentum tahunan itu berlangsung.
Adapun komoditas yang pasokannya dinyatakan siap adalah minyak goreng dan gula.
Ketersedian stok bahan pokok tersebut menegaskan bahwa Pemkot Samarinda siap menjaga stabilitas harga. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak melakukan aksi borong terhadap bahan pokok agar stabilitas harga dan pasokan tetap stabil.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik belanja. Jika konsumsi normal hanya dua liter, jangan kumpulkan hingga 20 liter. Panik belanja hanya akan memperburuk situasi,” tegas Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemkot Samarinda Marnabas Patiroy, Rabu (11/12/2024).
Guna menjamin pasokan bahan poko, Pemkot Samarinda telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional, swalayan, dan distributor utama.
Dari upaya tersebut diketahui bahwa stok minyak goreng di pasaran dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga selama momentum Nataru berlangsung.
Guna mencegah lonjakan harga dan menghilangnya komoditas bahan pokok di pasaran, Pemkot Samarinda juga melalukan pemantauan melalui Toko siJaga Harapan.
Program tersebut juga diharapkan mampu mencegah permainan harga bapokting oleh pedagang. Untuk mengintensifan pemantauan hal tersebut, Pemkot Samarinda juga mengoperasionalkan Toko siJaga Harapan sebagai solusi pengendalian harga di pasaran.
“Jika ditemukan permainan harga, kami akan turun langsung dengan menyediakan barang melalui Toko siJaga Harapan. Tidak ada toleransi bagi persaingan harga yang tidak sehat,” katanya.
Selain minyak goreng, harga gula di Samarinda juga dilaporkan stabil di angka Rp16.900 per kilogram. Ketersediaan bahan pokok lain seperti beras, tepung, dan gula pun mencukupi sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja.
Pemkot Samarinda juga memperkuat koordinasi dengan distributor lokal dan antardaerah untuk menjaga kelancaran pasokan. Sebab, mayoritas kebutuhan bahan pokok di Samarinda berasal dari Jawa dan Sulawesi.
“Sebagian besar kebutuhan Samarinda berasal dari Jawa dan Sulawesi. Kami sudah menjalin kerja sama dengan distributor untuk menjaga stabilitas pasokan,” jelasnya.
Selain pengawasan, edukasi kepada masyarakat untuk menghindari pola konsumsi berlebihan juga menjadi perhatian Pemkot.
“Kepedulian masyarakat dalam menjaga pola konsumsi akan membantu stabilitas pasar dan mengurangi potensi kelangkaan,” imbuhnya.
Dengan berbagai langkah antisipasi, Pemkot Samarinda optimistis kebutuhan bahan pokok menjelang Nataru akan tetap terjaga.
“Kami terus bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan stok bahan pokok aman dan harga terkendali. Masyarakat tidak perlu khawatir,” pungkasnya.