Samarinda,Natmed.id – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan sering kali memberikan pernyataan yang seakan-akan menolak proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Saat berkampanye di Samarinda, ia mengungkapkan bahwa pernyataan itu bukanlah penolakan secara serta-merta terhadap pembangunan IKN. Sebab, proyek tersebut telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
Pembangunan IKN merupakan prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2019-2024. Hal ini sekaligus upaya transformasi super prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.
Dalam hal ini, Anies menyebutkan tidak mungkin terjadi pemberhentian pembangunan IKN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2014-2016 ini menyebut ada hal yang lebih penting dari sekedar pembangunan IKN.
“Bukan menolak atau apa. Dan ini sudah ada di undang-undang. Tapi, memang ada yang lebih urgent (mendesak) untuk dilakukan,” ungkap Anies dalam acara Desak Anies di Da’coffee Samarinda, Kamis (11/1/2024).
Menurut Anies, terdapat sejumlah persoalan yang lebih mendesak untuk diatasi dari anggaran fantastis dalam pembangunan IKN. Seperti masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Ia berharap anggaran yang dikucurkan untuk IKN dapat digunakan semaksimal mungkin guna mengentaskan masalah-masalah yang dianggapnya lebih penting ketimbang pembangunan.
“Saya hanya ingin bahwa anggaran besar untuk IKN itu lebih baik digunakan pada masalah-masalah urgent yang senyatanya masih perlu diselesaikan,” tegas Anies.
Sementara itu, Fajar, salah seorang siswa dari SMA Negeri 8 Samarinda sempat mengajukan pertanyaan kepada Anies dalam sesi “Tanyain Anies”.
Pemuda ini meminta tanggapan Anies apabila ia berhasil naik menjadi Presiden di 2024-2028, bagaimana nasib IKN yang terlanjur dibangun itu.
Dengan tenang, Anies menjawab bahwa pembangunan IKN akan terus berlangsung hingga berfungsi sebagaimana peruntukannya. Namun, pengeluaran anggarannya akan diefisienkan sehingga tidak ada kejadian menghamburkan dana.
“Pembangunan akan terus berjalan, hanya saja bagaimana anggaran ini bisa kita efisienkan agar tidak ada hambur-hambur dana,” tandasnya.