Maluku,Natmed.id – Ketua AJI Ambon Rere Khairiyah menyebut buku “Mencintai Munir” bisa mengajak anak-anak muda melihat sang aktivis dari sudut pandang seorang pasangan dan ibu. Serta bagaimana perjalanan isu HAM di Indonesia.
“Membaca ini ibarat sebuah naskah film atau novel yang sangat accomplished (ahli) dalam struktur. Saya pikir ini bisa menyegarkan ingatan kita dalam sudut pandang yang lebih menyentuh dan emosional, sekaligus jadi sumber informasi yang bagus,” jelasnya, Rabu(12/7/2023) di News Rock Cafe Ambon.
“Poin yang menarik saat membaca buku ini adalah kita dihadapkan pada kondisi dunia aktivis, dunia advokasi, dunia dimana Munir dihadapkan pada persoalan yang serius, sehingga buku ini menjadi gambaran bahwa Munir adalah sosok yang menginspirasi,” sambung Rere.
Ketua OKK JMSI Pusat, Dino Umahuk menjelaskan cerita aktivis Munir, masih ingat betul masa-masa awalnya bekerja di komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Kemudian di Radio Voice of Human Rights (VHR) dan bisa bercengkerama langsung dengan Munir.
“Dari almarhum Munir, saya belajar tentang extraordinary crime, atau yang dia sebut sebagai pelanggaran HAM. Saya pertama kali dengar istilah itu dari Cak Munir, saat ngobrol, bukan buku,” ujar Dino.
“Dia ini punya magnitude komunikasi yang bagus banget. Orang lihat Munir itu musti ikut seminar atau lihat di televisi. Kita malah bisa membawanya langsung ke kantor untuk diskusi. Dan dia memang senang diskusi dengan anak muda,”lanjut Dino serasa menceritakan waktu bersama Ketua Kontras itu.
Narasumber dalam diskusi dan bedah buku ini, Suciwati, Hussein Ahmad (Peneliti Imparsial), Dino Umahuk ( Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat JMSI) dan Rere Khairiyah (Ketua AJI Ambon), dengan dipandu moderator Mark Ufie