Samarinda, Natmed.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mempererat kerja sama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dengan penyintas hingga tokoh agama dalam penanggulangan paham radikal demi memaksimalkan pencegahan terorisme.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Utama BNPT, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi serta jajaran, perwakilan dari MUI, PW NU, PW Muhammadiyah dan perwakilan Duta Damai serta penyintas.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menunjukkan kepedulian yang tinggi dengan mengadakan kegiatan kolaborasi penyintas demi memaksimalkan pencegahan terorisme melalui FKPT Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Mercure Samarinda, pada Sabtu (18/9/2021).
“Selama ini kita memiliki program kerja dan telah menahbiskan pertemuan pelaku dan penyintas karena sebagai perwakilan negara. Kita bertanggung jawab melindungi penyintas namun juga memiliki komitmen untuk mengubah pelaku agar dapat kembali memiliki pemahaman yang benar dan menjadi orang berguna,” kata Boy Rafli Amar.
Pertemuan ini membahas program-program hasil pencapaian yang telah dilaksanakan FKPT Kalimantan Timur serta penyertaan penyintas dalam pencegahan aksi terorisme.
“Saya sangat mengapresiasi atas kinerja FKPT, dan saya juga ingin agar semua tokoh agama memiliki hubungan baik agar terhindar dari tafsir yang dapat memecah belah kita semua,” tuturnya.
Boy Rafli menjelaskan bahwa kalangan yang paling rentan terdoktrin paham yang dapat mengubah karakter adalah kalangan anak muda pengguna internet.
“Kita berharap tidak ada lagi korban dari orang-orang yang mengedepankan intoleransi seperti yang terjadi pada Zaskia Aini,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua FKPT Kalimantan Timur Ahmad Jubaidi menyampaikan bahwa sejauh ini FKPT Kalimantan Timur telah aktif dalam pencegahan paham radikal melalui pelibatan dalam pekan orientasi mahasiswa dan terlibat dalam forum kebangsaan.
“Kami selalu mendapat undangan saat pekan orientasi mahasiswa untuk menyampaikan materi toleransi serta merupakan bagian dari sinergitas forum kebangsaan di Kalimantan Timur” ujarnya.