National Media Nusantara
Pendidikan

Belajar Jadi Hebat di Hari Pertama, SMAN 16 Samarinda Terapkan MPLS Humanis

Teks: Kegiatan MPLS di SMA Negeri 16 Samarinda

Samarinda, natmed.id – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 16 Samarinda pada tahun ajaran baru ini hadir dengan nuansa yang berbeda.

Tidak lagi sekadar seremoni pengenalan lingkungan sekolah, kegiatan yang berlangsung sejak Senin, 14 Juli 2025 ini dirancang dengan pendekatan ramah anak dan berorientasi pada pembentukan karakter.

Sebanyak 223 siswa baru mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari 131 perempuan dan 92 laki-laki.

Teks: Kepala SMA Negeri 16 Samarinda, Abdul Rozak Fahrudin

Kepala SMA Negeri 16 Samarinda, Abdul Rozak Fahrudin, menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan MPLS tahun ini dirancang sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan.

Lebih dari itu, pendekatan yang digunakan juga mengacu pada prinsip pendidikan yang inklusif, menyenangkan, dan bermakna.

“Paling tidak anak-anak paham tentang kondisi di lingkungan sekolah, mengenal siapa gurunya, siapa kepala sekolahnya, di mana ruangan belajarnya, dan lain sebagainya,” ujar Rozak.

Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah menyisipkan beragam materi yang tidak hanya memperkenalkan struktur dan tata kelola sekolah, melainkan juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan pembiasaan perilaku positif.

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah penerapan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebuah gerakan nasional yang bertujuan membentuk kebiasaan baik siswa sejak awal memasuki dunia pendidikan menengah.

Gerakan ini menekankan pada pentingnya rutinitas positif yang mencerminkan karakter unggul. Ketujuh kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur tepat waktu.

Menurut Rozak, kebiasaan-kebiasaan ini tidak hanya akan membantu siswa menjalani proses belajar dengan baik, tetapi juga membentuk kepribadian yang tangguh di masa depan.

Tidak berhenti di situ, MPLS di SMAN 16 juga memuat penguatan nilai-nilai Pancasila. Para siswa dikenalkan pada pilar-pilar Pancasila serta nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.

Upaya ini dilakukan secara interaktif dan kontekstual, agar siswa dapat memahami esensi Pancasila sebagai dasar moral dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Kegiatan pengelolaan lingkungan juga turut menjadi bagian penting dari MPLS. Para siswa diajak mengenali sistem pengelolaan sampah sekolah serta belajar mengenai pemanfaatan material bekas untuk kegiatan kreatif.

Melalui pendekatan ini, sekolah berharap siswa memiliki kesadaran ekologis yang tinggi dan mampu berkontribusi pada pelestarian lingkungan, bahkan dalam skala kecil sekalipun.

“Lingkungan sekolah adalah ruang belajar yang hidup. Maka dari itu, kami ingin anak-anak tidak hanya sekadar tahu lokasi ruang kelas, tetapi juga bisa melihat bagaimana mereka bisa berperan menjaga lingkungan bersama,” jelas Rozak.

Untuk memperkaya wawasan siswa baru, sekolah turut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang. Di antaranya adalah dokter-dokter yang tergabung dalam Komunitas Dokter Berbagi Kalimantan Timur, dosen dari Universitas Mulawarman, serta anggota Dewan Pendidikan. Keterlibatan para pihak eksternal ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada realitas sosial dan profesional di luar sekolah, sekaligus membangun inspirasi sejak dini.

Harapan besar disematkan oleh Rozak kepada para siswa baru. Ia berharap, dengan pendekatan MPLS yang humanis dan mendalam ini, setiap siswa bisa merasa diterima, dihargai, serta diberdayakan sebagai individu yang memiliki potensi besar.

Ia juga menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar soal capaian akademik, melainkan soal pembentukan manusia seutuhnya.

Di sisi lain, semangat positif juga datang dari para peserta MPLS. Fatimah Humaira Rae, salah satu siswa baru tamatan dari SMP Negeri 7 Samarinda, mengaku antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Ia merasa mendapatkan banyak pengetahuan baru dan merasa disambut dengan cara yang menyenangkan.

“Awalnya saya pikir MPLS itu akan menegangkan, tapi ternyata seru dan banyak kegiatan yang bikin saya makin semangat sekolah di sini,” ucap Fatimah.

Ia juga mengungkapkan ketertarikannya pada materi tentang kebiasaan sehat dan pengelolaan lingkungan. Menurutnya, kegiatan seperti itu membuatnya lebih sadar akan pentingnya menjaga diri dan alam sekitar.

Kesan yang ditinggalkan oleh MPLS SMAN 16 Samarinda tahun ini tampaknya bukan sekadar pengenalan ruang dan aturan sekolah. Lebih dari itu, ia menjadi pintu masuk untuk membentuk generasi muda yang cerdas, sehat, berkarakter, dan peduli pada sesama maupun lingkungan. Sebuah langkah kecil yang menjanjikan masa depan yang lebih baik.

 

Related posts

Lomba Secara Daring, Rini: Latih Kejujuran Orang Tua dan Siswa

natmed

SMAN 17 Samarinda Gelar Vaksin Untuk Siswa, Guru dan Orang Tua

Febiana

Pemkot Samarinda Ajak Siswa Dukung IKN

Aminah

You cannot copy content of this page