Samarinda, Natmed.id – Kecamatan Babulu di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki lahan subur yang berpotensi dan menjanjikan dalam sektor pangan. Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik menyatakan hal itu saat meninjau perkembangan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun, ia menyayangkan kondisi lahan berpotensi dalam sektor pangan yang kini mengering. Penyebabnya diduga karena tidak tersalurnya air hingga ke daerah Babulu. Oleh karena itu, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta segera menanganinya permasalahan tersebut.
Tindakan paling utama yang ingin disegerakan Akmal Malik adalah mengalirkan air ke lahan-lahan potensial itu. Secara teknis dengan menggunakan pompa yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp5 miliar.
“Saya ajak pemprov, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan PU harus tunjukan program untuk meningkatkan ketahanan pangan,” ungkapnya dalam Talkshow Gubernur Menyapa bersama RRI Samarinda, Kamis (9/11/2023).
“Di daerah seperti Babulu lahannya sangat bagus. Tapi nangisnya saya, ini lahan air tidak ngalir. Saya tegaskan PU kerjakan. Saya tanya soal pompa, ini akan habis Rp 3 sampai 5 miliar. Kita pompa dan salurkan air untuk bercocok tanam,” tambahnya.
Lebih lanjut, Akmal Malik menjelaskan terjadi ironi serupa di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hal itu diketahui dari hasil kunjungan kerjanya ke IKN beberapa waktu lalu.
Kebingungan akan hal ini, Akmal Malik menyebutkan bahwa Sungai Mahakam tidak pernah terlampau kering. Namun, ada saja kejadian kekeringan melanda lahan-lahan yang seharusnya dimanfaatkan untuk ketahanan pangan di Kaltim.
“Loa Kulu, Kukar, juga saya lihat ironis sekali. Mahakam tidak juga kering-kering amat saat kemarau tapi ada saja kejadian,” tandasnya.
Akmal Malik menengaskan bagi OPD terkait untuk bersinergi dan berkoordinasi agar memudahkan terselesaikannya masalah serius ini.
“Saya ingin dalam masa jabatan yang pendek ini, saya lihat sudah ada kemajuan. Saya tegaskan kuncinya, OPD jangan gerak sendiri, jadi kita dorong kolaborasi PU, Dinas Perkebunan, dan Dinas Pertanian,” ungkapnya.