Balikpapan, Natmed.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menekankan pentingnya optimalisasi sistem peringatan dini (Early Warning System) di Benua Etam.
Hal ini disampaikannya usai mengunjungi Kabupaten Mahakam Ulu, di VVIP Room Pemprov Kaltim Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Sabtu (18/5/2024). “Hasil diskusi kami, perlu mengoptimalkan early warning system,” ujarnya.
Ia menjelaskan, meski air di kawasan Mahakam Ulu sudah mulai surut, namun banjir mulai terjadi di Kutai Barat dan diperkirakan akan berlanjut ke Kutai Kartanegara dan Samarinda.
Menurut Akmal, upaya pencegahan harus segera dilakukan. Kondisi pemerintahan saat ini tidak stabil karena beberapa infrastruktur dasar seperti listrik dan air bersih terhambat akibat banjir.
Selain itu, terdapat 10 unit SMP, 24 unit SD, dan 42 unit TK yang terendam air dan tidak bisa beroperasi. Padahal ujian akan segera dilaksanakan.
“Kemudian ada tiga kecamatan yang belum tersentuh bantuan sama sekali. Polda Kaltim akan segera bergerak memberikan bantuan menggunakan helikopter. Karena tidak bisa menggunakan jalur darat dan jalur air (sungai), dengan jeram yang besar,“ jelasnya.
“Jadi, memang ini kami berkolaborasi, mohon dukungan dari BNPB juga. Kerusakan rumah, besarnya sedang dihitung oleh tim,” terang Akmal Malik.
Akmal juga menyatakan bahwa kenaikan air Sungai Mahakam tidak terlalu signifikan. Namun, Sungai Boh yang berasal dari Malaysia dan Kaltara mengalami kenaikan yang signifikan. Masyarakat tidak menduga hal ini sehingga tidak siap menghadapinya.
Sementara itu, kunjungan ini dilakukan menggunakan helikopter bersama Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto.
Kapolda menyatakan bahwa bahwa Polres Mahakam Ulu telah bekerja dan dibantu oleh Brimob serta Polres Kutai Barat.