Samarinda, Natmed.id – Empat perempuan resmi menduduki posisi strategis sebagai kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda usai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Wali Kota Samarinda Andi Harun di Gor Segiri, Senin 29 September 2025.
Momen ini disebut-sebut sebagai langkah nyata pemerintah kota dalam mewujudkan kesetaraan gender di birokrasi, sekaligus memberi ruang lebih besar bagi perempuan untuk berperan dalam pengambilan kebijakan publik.
Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya menghadirkan birokrasi yang adaptif, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Dari tujuh kepala dinas yang dilantik hari ini, empat di antaranya perempuan. Ini bukan hanya angka, tetapi cerminan nyata komitmen kita terhadap kesetaraan gender dalam birokrasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, keterlibatan perempuan di posisi strategis akan menghadirkan perspektif lebih adil dan representatif dalam merumuskan kebijakan.
“Keterlibatan perempuan adalah langkah penting untuk memastikan pelayanan publik benar-benar menjawab kebutuhan semua warga,” tegasnya.
Selain melantik 7 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, pelantikan kali ini juga mencakup 230 pejabat administrator dan pengawas, 7 pejabat fungsional, 7 kepala puskesmas, serta 78 kepala sekolah. Seluruh proses telah melalui rekomendasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan persetujuan Kementerian Dalam Negeri.
Andi Harun mengingatkan pejabat yang baru dilantik agar bekerja dengan penuh tanggung jawab, mengedepankan integritas, serta menghindari penyalahgunaan wewenang.
“Jabatan adalah amanah. Jangan sekali pun tergoda melakukan tindakan menyimpang. Semua akan dimintai pertanggungjawaban, baik di dunia maupun di akhirat,” pesan Andi Harun.
Khusus kepada kepala sekolah, mantan legislator Karang Paci ini menekankan pentingnya meningkatkan mutu pendidikan serta membentuk siswa yang beradab dan berilmu. Sementara kepada kepala puskesmas, ia meminta pelayanan kesehatan yang optimal, ramah, dan inovatif untuk masyarakat.
Fakta bahwa sebagian besar pejabat baru berasal dari generasi muda, bahkan tiga kepala dinas lahir pada 1980-an, menurut Andi Harun menjadi bukti kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas generasi baru.
“Ini menunjukkan kepemimpinan tidak lagi hanya soal senioritas, tetapi juga integritas dan kesiapan melayani masyarakat,” katanya.
Pelantikan massal ini sekaligus menjadi momentum peremajaan birokrasi di Kota Samarinda. Dengan masuknya perempuan dan generasi muda dalam jabatan strategis, diharapkan pelayanan publik semakin berkualitas, inovatif, dan dekat dengan masyarakat.
“Selamat kepada pejabat yang dilantik. Mari kita bekerja bersama, berinovasi, dan memberikan pelayanan terbaik untuk warga Samarinda. Kesetaraan gender bukan sekadar slogan, tetapi harus kita wujudkan dalam praktik birokrasi sehari-hari,” ucap Andi Harun.
