Samarinda, Natmed.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan pentingnya keikhlasan dan manfaat dari momentum pemberian kurban.
Pada perayaan Iduladha 1445 H ini, Akmal Malik mewakili Presiden RI Joko Widodo dan Provinsi Kaltim menyerahkan bantuan sapi kurban di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Senin (17/6/2024).
Dalam kegiatan ini, bantuan yang diberikan berupa seekor sapi seberat 966 kilogram dari Presiden RI Joko Widodo dan tambahan 200 kilogram dari Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Yang penting bukan besarannya, namun keikhlasan serta manfaatnya bagi masyarakat yang menerimanya,” tuturnya.
Akmal berharap bahwa daging kurban tersebut dapat membawa berkah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berkurban. “Kita berharap daging kurban ini menjadi berkah dan insyaallah meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya berkurban,” sambungnya.
Momentum hari raya kurban ini juga menjadi kesempatan untuk menggerakkan kedermawanan sosial masyarakat dalam membantu sesama.
“Masih banyak warga khususnya umat kita yang membutuhkan. Mudah-mudahan momentum Iduladha menggerakkan semua pihak untuk berbagi,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya ini, Akmal Malik juga memberikan bantuan berupa 10 sapi kurban yang didistribusikan di beberapa lokasi. Rinciannya, enam ekor ke Penajam Paser Utara, dua ekor ke Balikpapan, dan dua ekor ke Samarinda.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur Fahmi Himawan menjelaskan bahwa pengawasan terhadap hewan kurban sudah dilaksanakan dua hari sebelum hari raya. DPKH telah mengerahkan 57 pengawas untuk memastikan kesehatan hewan kurban.
“Dalam pengawasan yang telah dilakukan H-2 ini, secara keseluruhan kondisi fisik hewan yang ditampung di lingkungan masjid dalam kondisi yang sehat. Kami juga tetap memantau apakah di penampungan tersebut diberikan tempat yang layak, seperti diberikan terpal,” terangnya.
DPKH Kaltim juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), dan mahasiswa Fakultas Peternakan di Kaltim untuk memperkuat pengawasan di titik-titik penjualan hewan kurban.
Setelah pemotongan, kondisi organ serta daging hewan akan diperiksa. Pemisahan antara daerah bersih dan kotor serta penggunaan alat potong yang layak menjadi prioritas. Hewan kurban juga harus digantung agar proses pemotongan lebih higienis.
“Selama pengawasan ini tidak ditemukan hewan sakit. Namun kita juga menunggu hasilnya sore ini, karena ada google form yang harus diisi oleh mereka, baru setelah itu ada hasil terkait kondisi hewan kurbannya,” terang Fahmi.
“Keputusan akhir mengenai kelayakan konsumsi daging kurban akan diumumkan setelah semua pemeriksaan selesai. Apakah layak dikonsumsi, atau boleh dikonsumsi dengan syarat, atau terindikasi penyakit yang akhirnya daging harus dimusnahkan semuanya. Kita tunggu hasilnya sore ini,” pungkasnya.