Samarinda, Natmed.id – Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Agusriansyah Ridwan menyoroti minimnya pembangunan di Kutai Timur (Kutim).
Ia mendesak percepatan pembangunan di berbagai sektor demi meningkatkan kesejahteraan warga dan mempersiapkan Generasi Emas 2045. Percepatan pembangunan itu meliputi infrastruktur, kebutuhan dasar, dan fasilitas pendidikan.
“Infrastruktur jalan di Kutim, terutama jalur provinsi seperti di Kecamatan Pekarangan hingga Batu Putih, masih jauh dari layak. Padahal, jalan ini sangat penting untuk menghubungkan antarkecamatan hingga ke Kabupaten Berau,” ujar Agus usai Rapat Paripurna DPRD Kaltim ke-8, Senin (9/12/2024).
Agus mengungkapkan beberapa desa di Kutim masih menghadapi keterbatasan akses listrik dan air bersih. Ia meminta PLN dan pemerintah provinsi lebih serius menangani persoalan ini.
“Pemenuhan listrik dan air bersih sangat mendesak agar masyarakat dapat hidup lebih layak,” jelasnya.
Di sektor pendidikan, Agus menyoroti buruknya fasilitas belajar di Kutim. Ruang kelas, laboratorium, hingga akses menuju sekolah masih menjadi tantangan besar, terutama di wilayah terpencil seperti Kecamatan Sandaran.
“Ada desa di Sandaran yang anak-anaknya harus menempuh perjalanan puluhan jam untuk ke SMA. Hal ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Persoalan layanan kesehatan juga menjadi perhatian. Agus menilai fasilitas puskesmas dan rumah sakit di Kutim belum memadai, baik dari sisi alat medis maupun tenaga kesehatan. Hal ini dinilai menghambat pelayanan kepada masyarakat di daerah pelosok.
Di bidang pertanian, Agus menekankan pentingnya modernisasi alat dan dukungan teknologi. “Kita sudah memasuki era digitalisasi. Petani di Kutim membutuhkan alat modern seperti traktor otomatis, dan ini harus disediakan,” katanya.
Selain infrastruktur dan layanan dasar, Agus menyoroti pengembangan sumber daya manusia dan sektor UMKM. Ia mendorong pembentukan komunitas untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing generasi muda.
“Generasi Z dan milenial harus diberdayakan melalui program yang terstruktur. Mereka adalah kunci menghadapi tantangan Ibu Kota Nusantara dan mewujudkan generasi emas 2045,” ujarnya.
Ia juga meminta dukungan penuh bagi UMKM di Kutim. Menurutnya, akses pembiayaan, pemasaran, hingga legalitas produk harus diperkuat.
“UMKM di Kutim memiliki potensi besar, tapi mereka membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah,” tandasnya.