Samarinda,Natmed.id– Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kaltim menjalin kerja sama dengan Satuan Brimob Batalyon B Pelopor Kota Samarinda.
Kerja sama dilakukan dalam bentuk pelatihan kepada para personel Kanwil Kemenkumham Kaltim.
Tentunya pelatihan ini bertujuan untuk berkolaborasi serta bersinergi demi meningkatkan profesionalisme anggota saat menjalankan tugas.
Sementara itu di bawah teriknya matahari, 30 anggota Kemenkumham berbaris rapi. Walaupun sinarnya perlahan mulai menjalar, tidak sedikitpun membuat semangat merah putih mereka memudar.
Semangat itu terbentuk karena para peserta melihat kehadiran seorang Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sofyan yang meluangkan waktu untuk memberikan banyak motivasi.
Pada saat berjalannya upacara di pagi hari, Sofyan mengatakan pelatihan dua hari ke depan ini penting untuk meningkatkan keterampilan personel Kemenkumham. Tidak ada waktu untuk menunda, kedisiplinan sudah semestinya diterapkan saat menjalankan tugas.
“Selain itu kami juga ingin melatih anggota Kemenkumham agar mampu menggunakan senjata api, supaya dapat meningkatkan pengamanan serta kewaspadaan,” tegas Sofyan saat menghadiri pelatihan di Lapangan Tembak Mako Brimob Jalan Sultan Hasanuddin, Samarinda Seberang.
Menurutnya, ikatan erat yang terjalin dengan Mako Brimob itu diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang tak mungkin dipisahkan.
“Oleh karena itu kami mempercayakan anggota kami kepada Mako Brimob untuk melatih keterampilan mereka dan meningkatkan kedisiplinan,” paparnya kepada awak media. Selasa (8/6/2021).
Selain itu, Sofyan menjelaskan lima makna yang berkaitan dengan tata nilai dari keseluruhan kegiatan ini.
Makna pertama ia tuangkan ke dalam kata profesional. Penjabaran ini bersangkutan dengan kinerja dari anggota yang harus menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dengan totalitas.
Berikutnya, akuntabel yang berarti harus mencapai sasaran baik secara fisik, maupun manfaat guna melancarkan pelaksanaan tugas pelayanan terhadap masyarakat.
“Ketiga itu tentang bagaimana caranya kita bersinergi terhadap apa yang menjadi kewajiban,” jelasnya.
Poin keempat, Sofyan menggambarkan arti kata transparan yang memiliki penjelasan mengenai keterbukaan dan pertanggungjawaban sebagai anggota.
Saat yang paling ditunggu adalah makna penting yang kelima yakni inovatif. Artinya, sebagai anggota harus memiliki jiwa kepedulian terhadap orang-orang di sekitar.
“Hari ini semua makna itu tertuang di dalam kegiatan yang penuh dengan semangat 45,” kata Sofyan sembari memberikan semangat nasionalisme.
Pelatihan ini diikuti 30 personel Kemenkumham.
“Saya berpesan untuk para peserta semoga dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Serap ilmu yang diberikan, agar kelak suatu saat ilmunya mampu diturunkan kepada anggota selanjutnya,” pintanya.
Komandan Batalyon B pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim AKBP Handri Wira Suriyana akan membantu membentuk peserta melalui materi yang telah ditetapkan.
“Kalau materi terhadap para peserta sendiri sempat disampaikan Pak Sofyan. Yaitu terkait tata cara penggunaan senjata api.
Dalam hal ini, pelatihan senjata api itu sendiri masih dalam tahap menggunakan peluru laras pendek. Tidak masalah mau peluru jenis apapun, yang terpenting ialah mengasah kemampuan peserta. Karena sewaktu-waktu ketika menangani permasalahan mampu menggunakan dengan baik dan benar.
Kemudian materi tentang bagaimana caranya menangani permasalahan apabila ada terjadi kerusuhan di lapas. Supaya lebih mempermudah, di sini akan diberikan tata cara dalam menghadapi perselisihan antara narapidana.
“ini yang terakhir, demi membentuk kedisiplinan kita akan menekankan pelatihan supaya jiwa nasionalisme terhadap rasa cinta tanah air mampu ditanamkan dalam diri setiap anggota,” pungkasnya.