National Media Nusantara
DPRD BontangPolitik

Gaji Rp250 Ribu Sebulan Jadi Alasan Agus Haris Perjuangkan Insentif Guru Swasta

Reporter: Emmi – Editor: Redaksi

Bontang, Natmed.id – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Bontang Agus Haris memberikan perhatian khusus bagi para pengajar, khususnya para guru sekolah swasta.

Perjuangannya ini karena Agus Haris sangat memahami bagaimana nasib para guru swasta.

“Kenapa saya getol berjuang untuk penambahan gaji guru-guru swasta, karena saya pernah menjadi guru,” ucapnya, belum lama ini.

Kata dia, sejak tahun 1999-2013 ia pernah bekerja pada bidang tata usaha, menjadi guru bahkan menjadi kepala sekolah.

“Jadi saya tahu persis kemampuan keuangan seluruh yayasan. Kalau di Kota Bontang ukuran yayasan yang mendekati gaji UMK hanya PT Badak, Pupuk Kaltim dan Yabis. Di luar itu sesuai kemampuan yayasan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa sumber pendapatan guru swasta yakni dari yayasan, dan ketika sekolah melakukan kegiatan pihak sekolahlah yang melakukan pungutan.

“Ada beberapa sekolah di Bontang yang gaji gurunya dalam sebulan dari sekolah hanya berkisar Rp250 ribu,” ungkapnya.

Tambahnya, mengapa hal tersebut bisa terjadi lantaran guru swasta dibayar berdasarkan jam mengajar.

“Misalnya, bidang studi olahraga. Kalau guru hanya mengajar satu kelas berarti satu minggu guru hanya satu kali mengajar,” terangnya.

Akibatnya, banyak guru mengajar di beberapa sekolah, dan hal tersebut juga menjadi penghambat murid dalam proses belajar mengajar, lantaran guru tidak fokus.

“Setelah saya pelajari salah satu faktor penghambat tumbuh kembangnya sumber daya anak di sekolah adalah karena guru-guru tidak fokus pada satu sekolah. Mengapa guru tidak fokus pada satu sekolah, karena persoalan pendapatan atau penghasilan,” katanya.

Dan bukan hanya memperjuangkan kesejahteraan guru, Agus Haris berupaya keras agar pemerintah juga memberi perhatian untuk kelompok masyarakat yang lain. Di antaranya, para tenaga kesehatan, petugas kebersihan, ketua RT dan para kaum masjid maupun gereja.

“Kami juga berjuang untuk kelompok masyarakat yang lain. Misal para tenaga medis yang berada di garis terdepan untuk menyehatkan masyarakat. Para ketua RT, ujung tombak pemerintahan terbawah. Begitu juga para petugas kebersihan dan kaum.Semua kita perjuangkan kesejahteraannya,” pungkasnya.

Related posts

Sarkowi LKPJ Gubernur Kaltim Tidak Jelas

natmed

Jelang Pemilu 2024, Ketua DPRD Bontang Minta Agar Waspada Terhadap Berita Hoaks

Mustofa

BW Dorong Percepatan Penyelesaian Perda CSR

Aditya Lesmana