Samarinda, Natmed.id – Pada Peringatan Hari AIDS Sedunia, data terkini dari Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan adanya peningkatan penemuan kasus HIV. Hingga tahun 2025, sebanyak 1.018 orang dengan HIV (ODHIV) baru berhasil ditemukan dan tercatat di seluruh wilayah Kaltim.
Jumlah ini merupakan kasus yang baru terdeteksi, yang menunjukkan keberhasilan program screening atau pemeriksaan. Namun, ini juga menjadi pengingat bahwa kasus HIV masih menjadi tantangan kesehatan serius.
“Di 2025 memang kita mendapatkan ada 1.018 orang yang ditemukan. Mudah-mudahan dari 1.018 ini bukan kasus baru, tapi kasus yang baru ditemukan. Beda antara kasus baru dengan kasus yang baru ditemukan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin pada wawancara dengan media, Sabtu, 6 Desember 2025.
Distribusi kasus didominasi oleh tiga pusat populasi utama, yaitu Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Secara gender, tren penemuan menunjukkan bahwa laki-laki sedikit lebih banyak terinfeksi, sementara kelompok LSL (Laki-laki Seks dengan Laki-laki) masih menjadi komunitas yang memerlukan perhatian utama dalam upaya pencegahan.
Meskipun angka penemuan kasus tinggi, kabar baiknya adalah seluruh 1.018 ODHIV tersebut telah ditangani. Pemerintah memastikan ketersediaan obat Anti-Retrovirus (ARV) yang gratis bagi seluruh pasien tanpa perlu bergantung pada penjaminan BPJS Kesehatan.
Akses pengobatan juga diperluas secara signifikan. Saat ini, lebih dari 158 Puskesmas di Kaltim telah ditetapkan sebagai tempat PDP (Pendampingan Pengobatan HIV).
“Obatnya gratis. Saya ingatkan kembali, tidak boleh kita beli obat. Ini gratis dari pemerintah. Tidak perlu pakai BPJS, karena ini tidak masuk dalam ranah penjaminan BPJS. Cukup kita datang, kemudian masuk sebagai pasien atau pendampingan, setelah itu diberikan obat seumur hidup,” tegasnya.
Tujuan utama pengobatan ARV adalah pengendalian virus (dengan menurunkan viral load) agar ODHIV dapat hidup normal dan tidak menularkan ke orang lain.
“Semua orang yang memang sudah dilakukan pemeriksaan untuk HIV-nya positif atau ODHIV itu harus diobati, karena dengan pengobatan, kita menjamin bahwa mereka bisa hidup seperti manusia normal. Mereka yang sudah positif HIV begitu diobati, maka virusnya akan menghilang atau akan menurun drastis di tubuhnya sehingga mereka tidak bisa menularkan kepada orang lain,” tutupnya.
