Pasuruan, Natmed.id – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Kabupaten Pasuruan mulai melakukan langkah strategis dengan menjalin kemitraan bersama sejumlah badan usaha milik negara (BUMN). Upaya ini menjadi bagian dari dorongan pemerintah daerah untuk memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat desa melalui kolaborasi yang produktif dan berkelanjutan.
Momen penting tersebut berlangsung dalam kegiatan business matching atau temu bisnis yang digelar di Auditorium Mpu Sindok, Kompleks Kantor Bupati Pasuruan. Agenda ini mempertemukan perwakilan KDKMP dari seluruh kecamatan dengan sejumlah BUMN yang membuka peluang kerja sama lintas sektor.
Beberapa perusahaan pelat merah hadir dalam forum tersebut, di antaranya Bulog, Pertamina Patra Niaga, Pupuk Indonesia, ID Food, dan Bank Mandiri. Masing-masing menawarkan potensi kemitraan dalam distribusi pangan, energi, hingga akses permodalan.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan Tri Agus Budiharto menjelaskan bahwa sebagian KDKMP sudah lebih dulu menjalin kerja sama dengan BUMN. Namun, dari total 365 koperasi yang ada, sebagian besar masih menunggu tahap realisasi. “Beberapa sudah jalan di Wonokerto, Ngabar, Kejayan, Ampel Sari, Mlaten, dan Gerongan. Oktober ini masuk tahap operasional, jadi forum ini jadi sarana penting mempertemukan koperasi lain yang belum bermitra,” ungkapnya.
Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mendorong seluruh pengurus KDKMP agar tidak ragu mengambil peluang kemitraan. Ia menyebut Bulog sebagai mitra potensial yang bisa mendukung distribusi bahan pangan ke masyarakat.
“Kalau sudah kerja sama dengan Bulog, koperasi bisa menyalurkan beras SPHP, minyak goreng, dan gula pasir. Komoditas ini yang paling dibutuhkan warga,” ujar Rusdi.
Rusdi menambahkan, Bulog telah menyiapkan kuota pasokan rutin hingga dua ton beras per minggu bagi koperasi yang telah resmi menjadi mitra. Menurutnya, pasokan ini akan memperkuat peran KDKMP sebagai lembaga ekonomi desa yang berdaya saing. “Bulog sudah menyiapkan pagu distribusi mingguan, sekitar dua ton beras tiap koperasi mitra,” tambahnya.
Meski peluang kemitraan terbuka lebar, Rusdi mengingatkan bahwa kerja sama dengan beberapa BUMN masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Ia meminta pengurus koperasi segera melengkapi persyaratan administratif agar siap ketika regulasi turun. “Sambil menunggu juknis, pastikan NIB sudah aktif karena itu syarat utama jadi mitra resmi,” tegasnya.
Tri Agus menilai langkah kolaboratif ini bukan hanya memperkuat kapasitas koperasi desa, tetapi juga memperluas jaringan distribusi dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
“Koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus benteng ketahanan pangan,” ujarnya.
Melalui kemitraan dengan BUMN, Pemerintah Kabupaten Pasuruan berharap KDKMP mampu berkembang menjadi pusat ekonomi mandiri yang memperkuat kesejahteraan warga dan mendukung ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan.
