National Media Nusantara
Pemkot Samarinda

Wakil Wali Kota Samarinda Ingatkan Warga Soal Inflasi dan Isu Beras Oplosan

Teks: Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri

Samarinda, Natmed.id – Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap dinamika harga pangan yang terjadi belakangan ini. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kamis, 4 September 2025.

Dia menegaskan, kenaikan harga beras yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir menjadi tantangan serius bagi Kota Samarinda.

“Kita semua tahu harga beras naik cukup tinggi. Inilah kondisi yang harus kita hadapi bersama. Masyarakat perlu sabar, dan pemerintah akan terus mencari solusi agar harga bisa stabil,” ujarnya.

Ia juga menyinggung isu beredarnya beras oplosan di beberapa daerah di Indonesia.

Meski begitu, Saefuddin memastikan bahwa di Samarinda belum ditemukan kasus serupa.

“Kalau di TV banyak diberitakan soal beras oplosan, kita tidak tahu dioplos dengan apa. Tapi alhamdulillah, saya tanyakan ke Bulog, di Samarinda tidak ada. Ini harus kita syukuri bersama,” tegasnya.

Menurutnya, distribusi beras melalui Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) menjadi langkah konkret pemerintah untuk menjamin kualitas beras yang sampai ke masyarakat.

Ia menilai, transparansi dan pengawasan harus terus dilakukan agar tidak ada celah bagi praktik curang yang merugikan warga.

“Yang penting, beras yang disalurkan pemerintah kota melalui Bulog dan Ketapang benar-benar asli dan layak konsumsi. Masyarakat harus merasa aman dan nyaman ketika menerima bantuan,” katanya.

Lebih jauh, Saefuddin menjelaskan bahwa kondisi ketahanan pangan di Samarinda tidak bisa dilepaskan dari faktor inflasi nasional maupun regional.

Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya langkah-langkah strategis untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok.

“Langkah konkret yang diambil pemerintah adalah penyaluran bantuan pangan ini. Dengan adanya cadangan pangan pemerintah daerah, diharapkan gejolak harga bisa ditekan, setidaknya untuk sementara. Tapi kita juga harus mencari solusi jangka panjang,” ujarnya.

Selain beras, ia juga menyoroti minimnya produksi pangan lokal di Samarinda, khususnya beras.

Dia menyinggung bahwa lahan sawah di beberapa wilayah seperti Karangrejo sudah beralih fungsi menjadi perumahan.

“Dulu di Karangrejo tahun 80-an masih ada sawah. Sekarang sudah jadi rumah. Jadi memang kita tidak bisa berharap banyak dari produksi lokal. Harus ada strategi lain,” tuturnya.

Ia berharap masyarakat bisa lebih aktif menjaga stabilitas pangan, baik dengan memanfaatkan pekarangan untuk tanaman produktif maupun mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga rantai pasok.

Misalnya, dia mencontohkan masyarakat dapat membudidayakan sayuran, seperti terong dan timun, ataupun menanam cabai sendiri di rumah, sehingga lebih hemat.

“Kalau semua pihak bersinergi, kita bisa menghadapi tantangan inflasi pangan ini dengan lebih baik,” tambahnya.

Dengan pernyataan ini, Wakil Wali Kota menekankan bahwa isu pangan bukan hanya urusan pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.

Ia mengajak masyarakat untuk tetap optimistis dan menjaga kebersamaan di tengah tantangan ekonomi.

Related posts

Andi Harun Cek Masjid Ash Shabirin Saat Safari Ramadan

Irawati

Lantik Ratusan ASN, Andi Harun Ungkap Keprihatian tentang Praktik Korupsi di Birokrasi

ericka

SK Terkendala TTE, Guru yang Diangkat Sebagai PPPK Berhak Terima Haknya

Irawati

You cannot copy content of this page