
Kukar, Natmed.id – Pemerintah Desa Bukit Pariaman menegaskan komitmennya untuk membentuk Rukun Tetangga (RT) yang cerdas dan responsif dalam melayani warga melalui penyelenggaraan pelatihan peningkatan kapasitas kelembagaan, Rabu, 21 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, dan diikuti oleh pengurus Pokja RT dari RT 01 hingga RT 38.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemdes untuk mempersiapkan pelaksanaan program kerja tahun 2025 dengan memperkuat struktur pemerintahan tingkat mikro agar lebih profesional dan adaptif terhadap dinamika sosial.
“Pelatihan ini sangat penting agar para pengurus RT bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara lebih baik dan maksimal,” ujar Samijan, Sekretaris Desa Bukit Pariaman dalam sambutannya.
Pelatihan dihadiri oleh jajaran pemerintah desa, BPD, kepala dusun, serta berbagai lembaga desa. Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini, yakni Suka Made Yanto dari Staf Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kecamatan Tenggarong Seberang, serta Syafrudin, anggota Gugus Tugas Kecamatan.
Dalam sesi pemaparan, para peserta dibekali pengetahuan teknis dan administratif mengenai pelaksanaan program, penyusunan usulan, hingga mekanisme pelaporan. Fokus pembahasan juga diarahkan pada pemanfaatan Bantuan Keuangan Khusus Dana RT (BKKDRT) secara tepat sasaran.
“Pengurus RT harus paham bagaimana menyusun laporan kebutuhan, mengajukan program, dan menentukan skala prioritas pembangunan lingkungan,” tegas Samijan.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif pengurus RT dalam merespons aspirasi masyarakat, terutama dalam merancang program kerja yang berpihak pada kebutuhan riil warga.
Menurut Samijan, pelatihan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi pondasi awal untuk membentuk sistem pemerintahan desa yang lebih partisipatif dan terintegrasi antara lembaga desa dan unit RT.
Pelatihan berlangsung dalam suasana serius namun partisipatif. Sesi tanya jawab antara peserta dan pemateri berjalan dinamis, mencerminkan semangat bersama untuk membangun sistem RT yang bukan hanya sebagai pelengkap struktur desa, tetapi sebagai garda terdepan pelayanan publik.
“Harapannya, RT di Bukit Pariaman tidak hanya menjadi lembaga administratif, tapi juga motor penggerak pembangunan sosial berbasis warga,” ujar Syafrudin, menutup sesi pelatihan. (Adv)