National Media Nusantara
DPRD Kaltim

Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah, KalaFest 2025 Resmi Digelar

Teks: Wakil gubernur kalimantan timur seno aji membuka acara kalafest 2025 secara simbolis

Samarinda, Natmed.id – Kaltim Halal Festival (KalaFest) 2025 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji di Islamic Center Samarinda, Jumat, 23 Mei 2025.

Teks: Wakil gubernur kalimantan timur seno aji

Event yang merupakan wujud nyata upaya memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Benua Etam ini terselenggara atas kerja sama sejumlah pihak. Mulai dari Bank Indonesia (BI), Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDKS), pemerintah daerah, serta para pelaku usaha yang fokus pada pengembangan ekosistem halal berkelanjutan.

Seno Aji mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi (pemprov) memberikan perhatian serius terhadap pengembangan ekonomi syariah. Alasannya, aktivitas itu sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan halal dunia.

“Kaltim Halal Festival ini merupakan wujud nyata untuk upaya memperkuat pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Timur,” ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya, Pemprov Kaltim memiliki empat fokus utama dalam mengembangkan sektor halal, yaitu penguatan industri halal, pengembangan jasa keuangan syariah, pengelolaan dana sosial syariah, serta pengembangan kewirausahaan berbasis ekonomi syariah.

“Kami terus mendorong pengembangan produk halal yang saat ini ditargetkan mencapai 10 juta produk bersertifikat halal serta memperkuat ekosistem rantai nilai halal di daerah,” Wagub Kaltim menambahkan.

Dari upaya yang dijalankan pemprov, ia menyebut bahwa ekonomi syariah di Kaltim mengalami kebangkitan yang pesat dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia juga menyoroti keberadaan produk halal yang telah mencapai lebih dari 15 ribu produk di Kaltim.

“Ekonomi syariah saat ini bangkit signifikan dan ikut mendorong ekonomi kerakyatan yang tumbuh sebesar 5,7 persen. Produk-produk halal ini terus dikembangkan bersama Bank Indonesia dan MUI, serta menjadi motor penggerak UMKM berbasis halal di daerah,” jelas Seno Aji.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto menyampaikan bahwa KalaFest 2025 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang melibatkan berbagai wilayah di Indonesia.

Event ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Kaltim secara signifikan melalui sinergi antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah, serta komunitas ekonomi syariah lainnya.

“Kegiatan ini merupakan sinergi antara Bank Indonesia, OJK, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat yang terus berkomitmen untuk memperkuat ekonomi syariah di Kalimantan Timur,” jelas Budi.

Ia menambahkan bahwa pengembangan ekonomi syariah di daerah mencakup penguatan sertifikasi produk halal, dukungan terhadap pesantren, dan pengembangan usaha berbasis syariah.

“Kami juga terus memfasilitasi sertifikasi halal serta memperkuat ekosistem ekonomi syariah yang melibatkan pesantren dan komunitas bisnis di daerah,” ujarnya.

Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan edukasi dan promosi, antara lain seminar ekonomi syariah, pameran produk halal. Selain itu, kompetisi stand up comedy, serta lomba lainnya yang melibatkan pelaku usaha dan komunitas ekonomi syariah. Acara ini berlangsung selama tiga hari, menandai komitmen jangka panjang Kaltim dalam mengembangkan ekonomi halal yang inklusif.

Menurut data Kementerian Agama pada tahun 2024, jumlah pondok pesantren di Kaltim mencapai 234 unit. Pesantren ini berperan aktif dalam pengembangan ekonomi syariah dengan mengedepankan nilai-nilai Islam dalam praktik bisnis. Juga mendukung tumbuhnya ekosistem usaha berbasis syariah di daerah.

Kaltim Halal Festival 2025 diharapkan dapat menjadi platform yang mempererat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat luas untuk terus memperluas dan memperdalam ekonomi syariah di Kaltim. Festival ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan daya saing produk halal dari daerah ini di tingkat nasional maupun internasional.

Related posts

Hamas Dorong Ormas Jadi Motor Penggerak dalam Edukasi Politik Masyarakat

Intan

Pengawasan DPRD Terhadap Sengketa Lahan Terhambat Perubahan Regulasi

Nanda

Cegah Paham Radikal, Nidya Ingatkan Empat Pilar Kebangsaan

Laras

You cannot copy content of this page