National Media Nusantara
Diskominfo Kaltim

Kadinkes Kaltim Bantah RSUD AWS Overkapasitas, Hanya Butuh Penyesuaian Layanan

Samarinda, Natmed.id– Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menegaskan bahwa peningkatan jumlah pasien di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) bukan disebabkan oleh overkapasitas layanan.

Ditegaskan Jaya Mualimin, kapasitas tempat tidur di rumah sakit tersebut masih dalam batas wajar dan belum menyentuh angka kritis.

“BOR atau Bed Occupancy Rate RSUD AWS saat ini masih berada di angka 66 persen. Itu artinya, tingkat hunian tempat tidur belum sampai penuh. Jadi, sebenarnya AWS tidak dalam kondisi overkapasitas,” terang Jaya Mualimin, di Pendopo Odah Etam, Senin 14 April 2025.

Namun demikian, Jaya mengakui bahwa terjadi penumpukan pasien pada waktu-waktu tertentu, khususnya setelah masa libur panjang.

Hal ini menurutnya bukan karena kurangnya fasilitas, melainkan karena layanan poliklinik belum berjalan optimal setiap hari, serta jadwal dokter yang belum sepenuhnya tersebar secara merata.

“Dari hasil sidak kami, terlihat bahwa tidak semua dokter dijadwalkan praktik pada hari yang sama. Akibatnya, ada waktu-waktu tertentu di mana pelayanan jadi menumpuk,” tambahnya.

Untuk itu, pihaknya telah berdiskusi dengan manajemen rumah sakit guna menyiapkan strategi perbaikan layanan.

Salah satunya adalah dengan membuka layanan poliklinik pada hari Sabtu, dan mengatur sistem piket dokter saat libur panjang.

“Saat ini UGD memang tetap buka 24 jam. Tapi poliklinik tutup total saat libur panjang. Padahal, seminggu libur itu seharusnya tetap ada layanan jaga. Dokternya kan banyak, mereka bisa bergantian. Jadi ketika hari pertama masuk, pasien tidak langsung menumpuk,” paparnya.

Jaya juga mendorong agar rumah sakit, termasuk AWS, bisa membuka layanan poliklinik di sore hari. Hal ini dimaksudkan untuk memberi pilihan waktu berobat yang lebih fleksibel bagi masyarakat.

“Poliklinik sore itu memungkinkan. Banyak warga kita yang biasa berobat sore hari, tapi malah ke praktik swasta. Padahal banyak juga dokter di swasta itu ya dokter-dokter dari AWS. Kalau sore hari tersedia poli di rumah sakit, kan masyarakat bisa tetap pakai BPJS, lebih terjangkau,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa meski layanan kesehatan bersifat gratis, tetap ada pembiayaan yang dikelola melalui skema BPJS.

Oleh karena itu, rumah sakit seharusnya dapat memaksimalkan pelayanan, termasuk di hari Sabtu dan sore hari, agar pembagian pasien lebih merata dan tidak terjadi penumpukan pada hari-hari tertentu.

“Intinya, kita ingin layanan kesehatan lebih mudah diakses, tidak hanya pagi hari atau hari kerja saja. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi penumpukan pasien pasca libur panjang,” tandas Jaya.

Related posts

Penuhi Kebutuhan Daerah, Gubernur Ajak DPRD Kaltim Bersinergi Secara Terarah

Ellysa Fitri

Kaltim Bawa Budaya 10 Daerah dan Titik Nol IKN ke TMII

Intan

Koperasi Tak Laksanakan RAT Selama Tiga Tahun Berisiko Dibubarkan

Irawati

You cannot copy content of this page