Samarinda,Natmed.id – Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan rencana pengembangan EBT merupakan sebuah komitmen Pemerintah Kota Samarinda untuk menjadikan Samarinda sebagai pusat pengembangan energi EBT. Hal itu sebagai upaya untuk memperkokoh Samarinda dalam mendukung keberlangsungan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini sedang disiapkan di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Ini harapan sekaligus mimpi. Mudah-mudahan menjadi kenyataan, bahwa seluruh pelayanan energi gas di Samarinda, mulai dari rumah tangga, restoran, warung dan lainnya tidak lagi bergantung kepada gas elpiji dalam bentuk 3 kg dan 12 kg. Tetapi, kita sudah memiliki stasiun pengisian gas yang bisa dioperasikan seperti layanan PDAM,” tutur Andi Harun, Selasa (14/2/2023)
Mengenai perencaan tersebut, kata Andi Harun pihaknya telah menyiapkan bahan usulan untuk menjadi bahan diskusi dalam rapat kerja dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) pada tanggal 17 Februari mendatang.
Ia menerangkan hasil riset para pakar bahwa emisi karbon dunia saat ini mengalami peningkatan, berkisar 3000 hingga 4000 giga ton. Sementara pemakaian energi per tahun sebanyak 60 giga ton. Peningkatan emisi karbon ini disebabkan oleh perilaku hidup dan pemakaian energi fosil dan minyak yang berlebihan.
Menurutnya, jika Samarinda telah melakukan pengembangan EBT maka Samarinda telah ikut berperan dalam mengurangi emisi karbon dunia, khususnya emisi karbon di Kota Samarinda sendiri.
“Ini upaya bagaimana pelayanan energi di samarinda berbasis gas dan menciptakan Samarinda menjadi kota gasifikasi,” tandasnya.