Pasuruan, Natmed.id – Pemerintah Kota Pasuruan memperketat pengawasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah tersebut disampaikan Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo saat membuka Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG di Hotel Ascent Premiere, Kamis 11 Desember 2025.

Acara diikuti SPPG dari wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan. Adi menegaskan bahwa pengawasan menjadi poin utama agar layanan tetap memenuhi standar kebersihan dan ketepatan penyajian.
“Program ini menyangkut kesehatan anak. Kontrol harus kuat dari dapur hingga distribusi,” ujar Adi.
Ia memaparkan, dari 14 dapur umum yang ditargetkan, 11 SPPG sudah beroperasi. SPPG tersebut menangani 52.638 siswa dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, termasuk sekolah di bawah Kemenag dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi.
Menurut Adi, penerima manfaat yang telah terlayani sebanyak 28.918 siswa. Ia menyebut proses ini akan terus disisir agar seluruh pelajar mendapatkan jatah makan bergizi sesuai ketentuan.
“Kita mengikuti aturan pusat. Jangan sampai ada siswa yang terlewat,” tegasnya.
Adi menambahkan, Pemkot menargetkan 23 SPPG baru dapat dibuka tahun depan. Dengan begitu, seluruh siswa di Kota Pasuruan bisa terlayani penuh. “Tujuannya jelas. Kita ingin generasi yang lebih sehat dan lebih siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Pemerintah juga menyoroti dampak berantai dari program MBG. Selain meningkatkan asupan gizi, program ini memperluas lapangan kerja dan mendorong pasokan pangan dari UMKM lokal.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Muhammad Nawawi meminta SPPG meningkatkan kepatuhan terhadap SOP dan memastikan setiap dapur umum bekerja dengan standar higienitas. “Pengawasan harus berjenjang. Semua tahap harus tercatat dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Pemkot memastikan pengawasan lanjutan akan dilaksanakan rutin, sekaligus melibatkan sekolah dan masyarakat untuk menyampaikan laporan bila ditemukan kendala di lapangan.
