Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Olahraga bersepeda atau goweser di Kota Bontang kian banyak digemari masyarakat. Tua maupun muda ikut serta menggeluti aktivitas tersebut.
Sayangnya aktivitas goweser ini membuat sebagian pengguna jalan merasa terganggu, karena banyaknya sepeda memenuhi badan jalan.
Andirae Yusuf merupakan salah satu warga yang mengeluh terkait para goweser di Kota Bontang. Menurutnya sebagian goweser sangat mengganggu apabila tidak beraturan dalam bersepeda.
“Mereka (Goweser) mengganggu karena rombongan, jadi kayak mengganggu kita. Seharusnya mereka baris panjang ke belakang, bukan menyamping,” jelasnya.
Lanjut dia, bahkan sering kali melihat para goweser tidak mematuhi rambu lalu lintas.
“Sering menerobos lampu merah, terus suka ngumpul di tengah jalan. Biasanya saya lihat di daerah Simpang 4 Pisangan dan jalan sekitar Rawa Indah,” terangnya.
Menanggapi keluhan pengendara tersebut, Yassier Arafat Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang menyampaikan perlu ada kesadaran masyarakat atau pelaku goweser itu sendiri, baik secara personal maupun kelompok.
Untuk itu, para goweser harus berkomitmen ketika turun di jalan seperti mematuhi rambu lalu lintas. Hal ini supaya tidak ada keluhan dari para pengguna jalan yang lain.
“Seharusnya ada kapten rider yang memberi pengarahan, jadi sebelum berangkat harus ada briefing. Mereka akan memberi arahan terkait apa yang tidak boleh dilakukan di jalan. Misalnya tidak menerobos lampu merah,” pungkasnya.