Samarinda,Natmed.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda, Kalimantan Timur memastikan seluruh warga yang memiliki hak pilih dapat menyalurkan suaranya dalam Pemilu pada 14 Februari 2024. Tak terkecuali bagi para orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Tapi yang perlu digarisbawahi adalah apakah cukup sadar secara pikiran untuk memilih. Apakah secara kesehatan tidak akan ada masalah yang akan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan, seperti mengamuk atau merusak. Itu yang kita lihat,” ujar Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat belum lama ini.
Oleh karena itu, setiap ODGJ yang akan menggunakan hak pilihnya disyaratkan memiliki surat rekomendasi dari dokter jiwa. Maka, pihak KPU Samarinda telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam (RSJD AHM) Samarinda untuk menyeleksi para ODGJ yang dapat mencoblos saat pemilu.
“Dengan RSJD Atma Husada sudah koordinasi. Tinggal bagaimana para dokter saja lagi yang menentukan siapa dan berapa yang bisa (memilih),” terang Firman.
Keputusan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam proses demokrasi. Memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemilu.
Langkah KPU Samarinda ini sejalan dengan ketentuan dari KPU RI. Beberapa waktu lalu, Komisioner KPU RI Idham Holik telah membeberkan ODGJ yang diperbolehkan nyoblos pada Pemilu 2024.
Kriterianya yakni, pemilih tidak mengalami gangguan jiwa permanen. Tidak ada surat keterangan tidak bisa memilih dari KPU dalam pemilu sebelumnya dan mendapat surat rekomendasi dari dokter jiwa di tempatnya dirawat.
ODGJ juga memiliki hak pilih sebagaimana warga negara lainnya. Sebelumnya, KPU RI menyebutkan bahwa ODGJ dapat nyoblos di Pemilu 2024 asal memiliki kriteria dan persyaratan yang diminta.
