National Media Nusantara
Pemerintahan

Usulan Sultan Aji Muhammad Idris Menjadi Pahlawan Nasional Diverifikasi

Samarinda, Natmed.id – Gubernur Kaltim Isran Noor diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Jauhar Effendi menerima Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang dipimpin Dr Mukhlis Paeni di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (23/8/2021).

Pertemuan ini turut dihadiri Tim Sekretariat Kemensos, Badan Arsip Nasional dan Dinas Sosial Provinsi Kaltim. Sedangkan dari Kukar, dihadiri Sekretaris Dinsos, Kerabat Keraton Awang Rifani, dan Wakil Rektor III Unikarta, sekaligus juga budayawan.

“Pertemuan dengan jajaran Pemprov Kalimantan Timur bertujuan untuk mencocokkan antara narasi usulan dengan kondisi di lapangan tentang  Sultan Aji Muhammad Idris untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” ucap Mukhlis Paeni.

Setelah pertemuan di Kaltim akan dilanjutkan kunjungan ke UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dan kunjungan ke Tenggarong. Kemudian tanggal 25 Agustus 2021, TP2GP akan melanjutkan kunjungan ke Wajo, dikarena Sultan Aji Muhammad Idris meninggal dan dimakamkan di Sengkang, Wajo sekitar 2 abad yang lalu ketika membantu Raja Wajo, La Maddukkelleng dari cengkeraman Belanda VOC. La Maddukelleng sebelumnya lebih dulu telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 1998.

Surat dukungan rekomendasi dari Bupati Wajo Nomor 201/528/Setda, tanggal 28 Juni 2021 tentang Rekomendasi Dukungan Usulan Pahlawan Nasional atas nama Sultan Aji Muhammad Idris, Raja Kutai Kartanegara ke-14 telah diberikan kepada Gubernur Kaltim.

“Surat Pernyataan Dukungan dari Gubernur Sulsel, tanggal 12 Juli 2021 juga sudah ada untuk usulan Sultan Aji Muhammad Idris sebagai Pahlawan Nasional,” ucap Jauhar Effendi.

“Tiga alasan mendasar, mengapa Gubernur Kaltim mengajukan usulan Pahlawan Nasional. Yaitu, pertama, sejak Indonesia merdeka 76 tahun yg lalu, Kaltim belum punya pahlawan nasional,” ucap Jauhar Effendi.

Kedua, perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris yang ikut berjuang lintas pulau, menunjukkan semangat patriotisme. Ketiga, Kaltim telah ditetapkan oleh Presiden RI sebagai calon ibu kota negara, maka alangkah naifnya kalau Kaltim tidak punya pahlawan nasional.

“Jika nanti usulan ini disetujui oleh Presiden, akan menjadi kado terindah bagi warga Kaltim dan tentu juga menjadi kebanggan Bangsa Indonesia,” tutur Jauhar Effendi.

Related posts

Presiden Tinjau Vaksin Massal di SMP Negeri 22

Febiana

Tiga Pejabat Lapas IIA Bontang Pindah Tugas

natmed

Bahauddin Jelaskan Penyelidikan Epidemiologi dan Contact Tracing

natmed