Samarinda,Natmed.id– Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mengusulkan pembangunan bandar udara (bandara) untuk kawasan perbatasan. Terkait itu, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh melaporkannya kepada Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi.
Selain melaporkan usulan rencana pembangunan bandara, Bupati Bonifasius juga menyampaikan permohonan dukungan untuk pelaksanaan proyek jalan dan jembatan di Mahulu, juga membahas rencana kunjungan kerja Wagub Hadi Mulyadi ke Mahulu dalam waktu dekat.
“Untuk lahan sudah klir Pak Wagub. Sekarang menunggu penlok (penetapan lokasi) dari pusat,” kata Bupati Bonifasius kepada Wagub Hadi Mulyadi di kediaman dinas Wakil Gubernur Kaltim Jalan Milono Samarinda, Jumat (22/7/2022).
Bandara itu diusulkan agar bisa dibangun di sekitar Ujoh Bilang, ibu kota Kabupaten Mahulu. Pemkab Mahulu pun telah menyiapkan lahan untuk rencana itu.
Boni meyakinkan, kehadiran bandara baru itu nantinya akan sangat membantu kemajuan Mahulu. Pasalnya, dengan layanan penerbangan yang lebih representatif, Kabupaten Mahakam Ulu akan lebih mudah terhubung dengan Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, kota-kota lain di Kaltim seperti Balikpapan dan Samarinda, bahkan dengan kota negara tetangga Malaysia, Kuching di Serawak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Mahakam Ulu Stephanus Madang yang mendampingi Bupati Bonifasius menimpali, saat ini mereka sudah menyiapkan 250 hektare lahan untuk rencana pembangunan lapangan udara di Mahulu itu.
“Tanah sudah ada kurang lebih 250 hektare, bersertifikat. Lahan milik Pemkab Mahulu berada di sekitar Ujoh Bilang. Nantinya lahan itu akan kita hibahkan ke pusat (Kementerian Perhubungan) agar bisa dibangun bandara,” ungkap Stephanus Madang.
Bandara yang diusulkan sepanjang 1.600 meter untuk tahap awal dan 3.000 meter untuk pengembangannya nanti.
Sementara itu, Wagub Hadi sangat gembira dan siap memberi dukungan penuh untuk usulan tersebut.
“Saya sudah minta Pak Bupati mengirimkan usulannya untuk diteruskan kepada Anggota Komisi V DPR asal Kaltim, Pak Irwan agar segera bisa dibantu diwujudkan,” kata Hadi Mulyadi.
Ia menambahkan mengingat data-data yang diperlukan sudah lengkap, maka usulan ini tidak bisa ditunda-tunda lagi. Harus segera direalisasikan.
“Mudah-mudahan bisa jadi agenda prioritas pemerintah pusat,” imbuhnya.