Medan, Natmed.id – Gelombang solidaritas terus mengalir untuk korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Berdasarkan data sementara, bencana tersebut berdampak sedikitnya 18 kabupaten dan kota, termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga.
Di tengah situasi darurat tersebut, penulis dan pengusaha asal Pematangsiantar, Tommy Jonathan Sinaga, turut menunjukkan kepeduliannya dengan memantau kondisi wilayah terdampak secara daring serta menyalurkan bantuan pribadi bagi para korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Senin, 16 Desember 2025, Tommy memantau perkembangan situasi di sejumlah daerah terdampak melalui jaringan komunikasi jarak jauh. Dari hasil pemantauan tersebut, ia menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 35 juta yang didistribusikan ke wilayah Tapanuli Tengah dan Sibolga.
Bantuan tersebut disalurkan melalui sejumlah aplikasi dan platform penggalangan dana (crowdfunding) guna memastikan distribusi berjalan cepat dan tepat sasaran. Selain bantuan materi, Tommy juga menyampaikan doa serta harapan agar kondisi masyarakat Sumatera Utara segera pulih pascabencana.
Di sisi lain, advokat kondang Hotman Paris Hutapea juga diberitakan memberikan bantuan bagi korban bencana alam di Tapanuli Tengah. Hotman menyumbangkan dana sebesar Rp 70 juta serta berencana mengirimkan bantuan logistik berupa lima ton beras.
Melalui video yang diunggah di akun TikTok resminya, @hotmanparis_official, Minggu 7 Desember 2025, Hotman Paris meminta arahan langsung kepada Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, terkait mekanisme penyaluran bantuan.
“Mohon staf Bapak men-DM Hotman untuk diberikan informasi siapa dan ke mana kami kirimkan 5 ton beras. Bapak Masinton Pasaribu, semoga Bapak berhasil bekerja keras membantu rakyat,” ujar Hotman dalam video tersebut.
Rencana bantuan itu mendapat respons luas dari publik, mengingat masih banyak warga di sejumlah wilayah Tapanuli Tengah yang membutuhkan dukungan logistik dan pemulihan pascabencana.
Di ruang publik, perbincangan mengenai bantuan kemanusiaan juga dikaitkan dengan latar belakang para tokoh yang terlibat. Kekayaan bersih Hotman Paris yang diperkirakan mencapai Rp 4,5 triliun kerap disebut publik sebagai indikator kemampuan finansial untuk memberikan kontribusi sosial yang lebih besar.
Langkah cepat Tommy Jonathan Sinaga yang menyalurkan bantuan pribadi di tengah keterbatasan mobilitas dinilai sebagian masyarakat sebagai contoh kepedulian sosial yang tidak selalu diukur dari besarnya kekayaan, melainkan dari kecepatan dan ketulusan dalam merespons kebutuhan korban bencana.
