National Media Nusantara
Tokoh

Tokoh Lintas Agama, Etnis dan Akademisi Samarinda Keluarkan Seruan Pasca Tragedi Wafatnya Driver Ojol

Teks: Ketua Tim Wawasan Kebangsaan (TWAP) Samarinda, Syafaruddin bersama dengan elemen masyarakat lainnya memberikan seruan terkait masalah nasional yang sedang terjadi

Samarinda, Natmed.id – Sejumlah tokoh lintas agama, masyarakat dan akademisi di Kota Samarinda serta Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan seruan bersama dalam merespons dinamika kebangsaan pasca tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol), yang diduga tertabrak kendaraan taktis aparat keamanan.

Hal ini disampaikan di Samarinda pada Minggu, 31 Agustus 2025, bertempat Cafe Bagios.


Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Syafaruddin, menegaskan seruan ini lahir sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap bangsa dan daerah.

“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Saudara Affan Kurniawan. Peristiwa ini tidak boleh membuat kita terpecah, justru harus menjadi momentum memperkuat solidaritas dan kebersamaan,” ungkapnya.

Ia menyebut, demokrasi merupakan anugerah yang memungkinkan setiap warga negara menyampaikan aspirasi secara terbuka. Karena itu, perbedaan pandangan tidak boleh berujung pada benturan maupun anarkisme.

“Aspirasi mahasiswa adalah bagian dari denyut kehidupan bangsa yang patut kita hargai. Namun kebebasan itu harus dijalankan dengan kedewasaan, ketertiban, dan penuh tanggung jawab,” katanya.

Seruan bersama ini juga menjadi wadah moral bagi semua pihak agar tidak saling menyalahkan, melainkan memperkuat dialog dan solusi konstruktif.

Tokoh lintas agama dan etnis Samarinda menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang menjaga marwah perjuangan dengan cara beradab.

Selain itu, mereka mengajak seluruh elemen masyarakat Kalimantan Timur untuk menjaga suasana tetap kondusif.

“Kami percaya mahasiswa mampu menyuarakan pendapat dengan cara yang bermartabat. Kami juga yakin aparat, pemerintah dan masyarakat bisa bersinergi menjaga ketenangan, sehingga Kalimantan Timur tetap menjadi rumah bersama yang damai,” tegasnya.

Seruan bersama ini ditutup dengan penegasan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.

“Mengakui perbedaan, mengutamakan kebersamaan. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan bimbingan kepada kita semua,” tutup Syafaruddin mewakili para tokoh.

Related posts

Tukar Kado Iringi Perpisahan Wartawan Bandung dengan MSI Group

ericka

HUT JMSI ke 2 di Kota Kendari Bersamaan Pelaksanaan HPN

Phandu

Isran Noor Lantik Pengurus IKA Spansa

Phandu

You cannot copy content of this page