National Media Nusantara
Kalimantan Timur

TKD Kaltim Dipangkas, Angka BTT Ikut Melorot

Teks: Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni

Samarinda, Natmed.id – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekda Kaltim) Sri Wahyuni memberikan klarifikasi tegas terkait isu pemangkasan anggaran yang belakangan menjadi kritik publik.

Klarifikasi ini muncul di tengah adanya kritik terhadap penyesuaian anggaran yang dikaitkan dengan penurunan alokasi untuk pos bencana.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Sri Wahyuni langsung membantah adanya pemangkasan pada BTT. Ia menekankan bahwa pemangkasan transfer ke daerah (TKD) dilakukan pemerintah pusat tahun depan. Pemangkasan itu tentu saja akan berdampak pada struktur anggaran secara keseluruhan.

“Enggak, sebenarnya itu kita yang menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Jadi sesuai pemangkasan TKD, bukan BTT. Pemangkasan itu TKD. Karena pemangkasan TKD otomatis struktur anggaran kita juga menyesuaikan,” ujar Sri Wahyuni, Kamis, 11 Desember 2025 di Polder Air Hitam.

Sekda kemudian menjelaskan kompleksitas struktur anggaran daerah yang membatasi kemampuan pemprov untuk mengalokasikan dana secara bebas, terutama untuk pos-pos seperti BTT. Ia merespons pertanyaan mengenai pemenuhan persentase anggaran minimal untuk BTT (yang seharusnya 1,5–5% dari total belanja).

Ia menjelaskan bahwa meskipun Kaltim memiliki anggaran yang cukup besar, sebagian besar sudah terikat oleh belanja wajib (mandatory spending).

“Anggaran itu kan yang 15 perse kita punya, itu tidak semua belanja yang bisa kita alokasikan sendiri. Karena kan ada belanja wajibnya. Sudah ada di TKD itu untuk belanja DAU (Dana Alokasi Umum), untuk belanja yang sudah given,” jelasnya.

Sri Wahyuni memperkirakan, porsi anggaran yang benar-benar fleksibel dan bisa dialokasikan untuk belanja-belanja non-wajib, seperti untuk meningkatkan alokasi BTT, sangatlah kecil.

“Mungkin hanya separuh kurang yang bisa kita gunakan, sekitar berapa persen ya? Enggak sampai 50 persen yang bisa kita gunakan untuk belanja-belanja itu,” rincinya.

Meskipun adanya penyesuaian dan keterbatasan persentase anggaran yang fleksibel, Sekda Sri Wahyuni meyakinkan bahwa alokasi yang ada tetap memadai untuk melakukan mitigasi bencana di Kalimantan Timur.

“Mudah-mudahan cukup, insyaallah,” pungkasnya.

Related posts

Awalnya Jual Beli TV, Berikutnya Ngamar

Febiana

Akmal Malik Sebut Media Sebagai Mitra Penyampaian Informasi Wisata di Kaltim

Intan

Covid-19 Kembali Naik, Gubernur Kaltim Urungkan PTM

Phandu