Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Bontang,Natmed.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang sudah lama membuat detail engineer design (DED) untuk perancangan Area Trafic Control System (ATCS), namun masih terkendala pendanaan.
Pada Jumat (19/2/2021) lalu, sempat ramai perihal kecelakaan akibat padamnya trafic light di simpang empat Bontang Kuala. Setelah mendapatkan informasi itu, pihak Dishub langsung berupaya membenahi trafic light tersebut.
Namun proses perbaikan itu memakan waktu cukup lama sehingga pihak Dishub mendapatkan predikat minus.
Kabid Lalu Lintas Jalan dan Angkutan Dishub Kota Bontang, Ikhwan Agus menjelaskan perihal tersebut. Ia mengatakan bahwa ada kendala ketika perbaikan di antara peralatan yang dimiliki tidak sesuai dengan spesifikasi kerusakan trafic laight di simpang empat Bontang Kuala, sehingga perlu perakitan khusus dengan alat yang ada.
“Spare part yang rusak itu sudah berumur 10 tahunan dan dari vendor yang lama jadi sudah out off stock, sehingga kami mengambil langkah untuk merakit spare part yang ada menjadi seperti yang dibutuhkan,” ucapnya kepada awak media usai rapat kerja dengan Komisi III DPRD Kota Bontang di Sekretariat DPRD Kota Bontang, kawasan Bontang Lestari pada Selasa (23/2/2021)
Ia juga menerangkan bahwa pihaknya sudah merencanakan untuk mengaplikasikan ACTS di Kota Bontang. Namun, hal itu terkendala dengan biaya yang belum disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
“Sebenarnya kami sudah membuat DED untuk ACTS harganya sekitar Rp 4 miliar hingga Rp5 miliar,” tambahnya.
Pihaknya sudah mengusulkan ke Pemkot perihal pengadaan ACTS di anggaran tahunannya. Namun, usulan tersebut hingga saat ini belum disetujui Pemkot Bontang.
“Kami sudah usulkan melalui anggaran tahunan Dishub, tapi belum disetujui,” jelasnya.
Jika Kota Bontang mengaplikasikan ACTS, pihaknya lebih mudah dalam mengontrol kondisi trafic light di seluruh titik simpang Kota Bontang. Ia juga menambahkan bahwa dengan ACTS pihaknya dapat mengontrol melalui control room sehingga jika ada kerusakan pada trafic light dapat diatasi dengan lebih cepat.
“Kalau sekarang pengecekannya masih manual, anggota Dishub secara bergantian berpatroli menuju 15 titik trafic light di Kota Bontang,” jelasnya lagi.