Balikpapan, Natmed.id – Komisi XII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) di Balikpapan, Kalimantan Timur, 16 Februari 2025.
Aqib Ardiansyah, pimpinan rombongan Komisi XII yang membidangi sektor energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa kunjungannya ke PHSS untuk meninjau langsung operasional hulu migas di Wilayah Kerja (WK) Sanga Sanga.
Dalam pertemuan ini, Komisi XII DPR RI menegaskan peran mereka dalam mendukung keberlangsungan industri migas nasional, baik dari aspek regulasi, anggaran, maupun pengawasan.
Aqib menyoroti pentingnya dukungan legislatif untuk memastikan industri migas tetap beroperasi secara optimal dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Selain fungsi pengawasan, kami juga berperan dalam mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi industri energi,” ujarnya.
Direktur Utama PHSS Sunaryanto menyambut baik kunjungan Komisi XII DPR RI bersama rombongan pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian ESDM.
Mereka di antaranya, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Rasio Ridho Sani, Direktur Pengaduan dan Pengawasan Lingkungan Hidup Ardyanto Nugroho.
Selain itu, Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Firdaus Alim Damopoli, serta Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad.
Sunaryanto menegaskan tentang pentingnya kerja sama antara pemerintah, legislatif, dan pelaku industri dalam menciptakan kebijakan yang mendukung ketahanan energi nasional.
“Diskusi yang konstruktif akan memberikan wawasan baru bagi industri migas serta mendukung pencapaian swasembada energi yang dicanangkan pemerintah,” kata Sunaryanto.
PHSS juga memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan dalam mendukung produksi migas nasional. Langkah yang dijalankan, seperti program pengeboran 40–60 sumur pengembangan per tahun.
Kemudian, well intervention dengan target 3.000 pekerjaan per tahun, serta optimalisasi sistem kompresi gas. Selain itu, pihak PHSS juga menerapkan strategi sinergi antarwilayah kerja di bawah pengelolaan Zona 9 Subholding Pertamina untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam sesi diskusi, rombongan Komisi XII juga menyoroti laporan masyarakat terkait gagal panen kerang dara di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara.
Sunaryanto menyampaikan keprihatinan pihak PHSS atas dampak yang dirasakan masyarakat akibat fenomena tersebut.
Perusahaan menegaskan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah dalam menangani permasalahan tersebut. PHSS berharap agar kerja sama erat antara seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi terbaik.
Sebagai operator aset hulu migas milik negara, PHSS menegaskan komitmennya dalam menjalankan operasi migas yang aman, andal, dan sesuai regulasi.
Perusahaan juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas objek vital nasional (obvitnas) guna memastikan kelangsungan produksi migas dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.