Jombang,Natmed.id – Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton), bersama Polisi Air SMPN 1 Wonosalam gelar Pelatihan Citizen Science dan Pengujian Kualitas Air lewat Laboratorium Alam Sungai Gogor Wonosalam, Sabtu (15/7/2023), Jombang.
Pelatihan Citizen Science dengan sasaran masyarakat lokal dan generasi muda dengan latar belakang siswa sekolah.Pemilihan Sungai Gogor, karena merupakan salah satu anak sungai Brantas yang mengalirkan mata air dari pegunungan Wonosalam.
Panitia juga mengelar pameran Brantas XOXO dengan konsep alam dengan membawa beberapa both pameran diantaranya instalasi foto dan infografis terkait dampak plastik dan problem limbah di Sungai Brantas, lab mikroplastik serta lab kualitas air.
Amirudin Muttaqin menjelaskan, problem lingkungan yang terjadi di Sungai Brantas dibagian hulu hingga hilir Sungai Brantas. Sungai Brantas dengan panjang kurang lebih 320 km mengalir dan melayani kebutuhan air bagi masyarakat di 16 kota/kab se DAS Brantas.
“Melalui pelatihan ini kami menjelasan terkait problem lingkungan di Sungai Brantas, diantaranya alih fungsi bantaran, sampah plastik, limbah industri, limbah peternakan di sepanjang DAS Brantas,”urainya.
“Kami juga memberikan pelatihan uji mikoplastik pada air, kualitas air dan identifikasi jenis sampah plastik yang mencemari sungai dan pentingnya memahami regulasi tentang plastik dan lingkungan,” sambungnya.
Selain mengenalkan fungsi dan problem lingkungan Sungai Brantas, dalam pelatihan ini juga di berikan materi dan pemahaman terkait polusi plastik Sungai Brantas, Mikroplastik Brantas, dan juga materi tentang regulasi lingkungan yang mengfokuskan pada problem polusi plastik dan pemulihan kualitas air.
Sementara itu Alaika Rahmatulloh, Manager Divisi Edukasi Ecoton yang juga menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut memaparkan, kondisi pencemaran dan ekosisitem Sungai Brantas.
Selain itu pemahaman deteksi kesehatan sungai menggunakan beberapa metode penelitian seperti uji kualitas air menggunakan parameter kimia dan fisika, uji mikroplastik dalam air, identifikasi jenis sampah lewat Brand Audit dan mendeteksi kesehatan sungai lewat indikator mikroinvertebrata (Biotilik).
“Tujuan acara ini adalah mengajarkan generasi muda terutama anak – anak untuk bisa mendeteksi kualitas air sungai di sekitarnya dengan menggunakan alat – alat sederhana dengan parameter yang dijelaskan dalam pelatihan”, ujarnya.
Diikuti sekitar 30 siswa dan kelompok guru dari 6 sekolah dari kabupaten Jombang dan Mojokerto, di antaranya MTsN Panglungan Wonosalam Jombang, SMP AL – Azhar Wonosalam Jombang, MTsN Roudhotul Ulum Mojoduwur, SMP Islma Cendekia Harapan Jombang, SMP 5 Kota Mojokerto, dan SMP N 1 Puri Mojokerto.