National Media Nusantara
Pemkot SamarindaUncategorized

Stunting Tinggi di Samarinda Faktornya Kemiskinan

Samarinda,Natmed.id – Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan tingginya kasus stunting di Kota Samarinda disebabkan faktor kemiskinan yang berdampak ekonomi dan ketidak cukupan pemenuhan pangan.

Kemiskinan dan stunting merupakan masalah yang saling berhimpitan. Adanya kemiskinan mengakibatkan keluarga tidak dapat mencukupi kualitas dan kuantitas dalam pemberian gizi pada balita.

Kemiskinan dapat menyebabkan terjadinya berbagai hal dalam beragam faktor, seperti dalam faktor akses kesehatan, faktor sanitasi dan air bersih, serta faktor kerawanan pangan.

Maka dari itu perlu penanganan yang stimulan antara kemiskinan dan stunting.

Terdapat 28.629 keluarga berisiko stunting yang perlu penanganan sedini mungkin, demi menghindari peningkatan stunting di Kota Samarinda.

“Kita upayakan lakukan penanganan sedini mungkin. Tapi langkah awal adalah memastikan data yang akan dilakukan oleh Tim Audit Kasus Stunting (Tim AKS),” ujarnya, Kamis (6/4/2023).

Audit Kasus Stunting (AKS) Tahun 2023 akan dilakukan dalam dua semester. Semester pertama menargetkan sepuluh kelurahan, Semester kedua di delapan kelurahan yang tersisa.

Naiknya stunting Kota Samarinda merupakan bagian dari tantangan bagi pemerintah daerah untuk bisa mencapai target nasional 14 persen tahun akan datang.

Belum lagi ada acaman akibat dari stunting, seperti gangguan pada tingkat kecerdasan, berisiko tinggi mengalami penyakit kronis, serta produktivitas yang menurun dan hilangnya bonus demografi.

“Maka perlu percepatan identifikasi keluarga yang terdampak dan beresiko stunting diseluruh kelurahan. Sasarannya adalah seluruh keluarga yang terindikasi beresiko stunting dan ibu-ibu hamil,” tandasnya.

Related posts

Kota Samarinda Bergerak Cepat Tangani Ancaman Rabies

Aminah

Andi Harun Sebut MTQ Sebagai Metode Efektif Berdakwah

Irawati

Pengambilalihan Bangunan IPA Bendang II Diteken, Andi Harun Dorong Penyelesaian Krisis Air

Intan