National Media Nusantara
DPRD Samarinda

Sopian Sebut Kemiskinan dan Kenakalan Remaja Harus Menjadi Perhatian Kita Bersama

Samarinda,Natmed.id -Kemiskinan ekstrem dan kenakalan remaja harus menjadi perhatian serius dan memerlukan solusi yang tepat agar tidak semakin meluas.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ahmad Sopian usai rapat dengar pendapat dengan Dinas Sosial Kota Samarinda di Ruang Rapat Komisi IV, Jumat (31/3/2023).

Menurutnya ketahanan keluarga menjadi solusi untuk penanganan kemiskinan dan kenakalan remaja. Dalam era modern, keluarga kerap terabaikan peran dan fungsinya di masyarakat, sehingga memunculkan berbagai masalah, salah satunya kemiskinan dan kenakalan remaja.

Ia menerangkan rapat tersebut lebih spesifik membahas dua hal penting yang berkaitan dengan Raperda Ketahanan Keluarga yaitu kemiskinan ekstrem dan kenakalan remaja.

Dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga, pemerintah dan lembaga terkait harus melakukan program secara berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya keluarga dalam membentuk karakter anak dan membantu mengatasi masalah-masalah yang ada di dalam keluarga.

Selain itu, program pemberdayaan ekonomi keluarga juga dapat membantu mengatasi masalah kemiskinan. Dalam hal ini, keluarga diberikan pelatihan dan pendidikan mengenai keterampilan dan usaha mandiri agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

“Raperda Ketahanan Keluarga ini nantinya akan menjadi perda yang mengatur masalah sosial dan mendorong peran serta keluarga dalam membangun masyarakat Kota Samarinda yang lebih baik,” urainya.

Lebih lanjut, Sopian mengatakan banyak masalah sosial yang terjadi di Kota Samarinda, seperti kemiskinan, pengangguran, dan premanisme. Oleh karena itu, perlu adanya Perda tentang Ketahanan Keluarga yang dapat membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.

Related posts

Tambang Dalam Pusaran Nikmat Sesaat dan Derita Lebih Lama

Vinsensius

Dinas PUPR Samarinda Mendapat Kritik Dewan

Arifanza

Abdul Rohim Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tak Merata Jadi Bahaya, Apalagi Datanya Salah

Irawati