Pasuruan, Natmed.id – Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Pasuruan H Farid Misbah memberikan penjelasan terkait kabar biaya pendaftaran ratusan ribu rupiah pada ajang “Madinah Van Java Championship 2025” yang digelar pada 3–4 Oktober 2025 lalu. Ia menegaskan, turnamen tersebut sepenuhnya dikelola oleh event organizer (EO) profesional, bukan oleh IPSI.
Farid menyampaikan, kejuaraan yang diikuti 915 peserta dari 88 kontingen itu bertujuan memberi wadah kompetitif bagi para pesilat lokal sekaligus mendorong geliat ekonomi masyarakat melalui konsep sport tourism.
“Di mana pun, kejuaraan championship tidak digelar langsung oleh IPSI. Kami bukan organisasi yang berorientasi profit,” ujar Farid saat dikonfirmasi, Kamis 9 Oktober 2025 malam.
Menurutnya, IPSI hanya berperan dalam memberikan rekomendasi dan menunjuk pihak EO yang memiliki pengalaman mengelola turnamen serupa. Seluruh proses penyelenggaraan, termasuk penggunaan anggaran dan pembiayaan, menjadi tanggung jawab penuh pihak EO sesuai perjanjian kerja sama.
Terkait besaran biaya pendaftaran, Farid menjelaskan, nominal yang dipungut EO berbeda sesuai kategori: Rp300 ribu untuk Tanding, Tunggal, dan Solo Kreatif, Rp500 ribu untuk Ganda; serta Rp700 ribu untuk Regu. Ia menilai tarif tersebut masih dalam batas wajar sebagaimana berlaku di berbagai kejuaraan pencak silat di daerah lain.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan EO, dana pendaftaran digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan operasional. Di antaranya, pembayaran honor sekitar 50 wasit dan juri yang berasal dari Pasuruan dan Jawa Timur dengan total mencapai Rp90 juta, serta biaya gedung, perizinan, akomodasi dan hadiah. “Yang mengelola semua itu adalah EO, bukan IPSI,” tegas Farid.
Selain medali dan piagam, kejuaraan ini juga memberikan hadiah uang tunai total Rp30 juta bagi pemenang. Juara umum kontingen memperoleh Rp3 juta untuk peringkat pertama, Rp2 juta bagi kedua, dan Rp1 juta untuk ketiga, disertai penghargaan khusus untuk kategori favorit.
Farid juga menepis anggapan soal penggunaan nama pejabat dalam kegiatan tersebut. Ia memastikan seluruh trofi bergilir yang mencantumkan nama Wali Kota, Dandim, IPSI, dan KONI sudah mendapat izin resmi dari masing-masing instansi sebelum digunakan dalam ajang tersebut.
Farid menyampaikan apresiasi kepada para atlet silat Kota Pasuruan yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi. “Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan kami, atlet Pasuruan mampu membawa pulang medali perunggu dari Kejurprov Jawa Timur. Ini capaian yang membanggakan,” ujarnya.