Samarinda, Natmed.id – Ketua Umum Silaturahmi Jawa Kalimantan (Sijaka) Saefuddin Zuhri bersama pengurus lainnya resmi dilantik, Minggu(27/3/2022) di Hotel Aston Jalan Pangeran Hidayatullah.
Menurut Saefuddin, amanah yang diberikan oleh anggota dan pengurus kepada dirinya sangat berat. Akan tetapi, ia siap membawa Sijaka menjadi kuat dan besar seperti Bima.
“Semua ini berkat dorongan dan motivasi yang telah diberikan para anggota dan pengurus. Maka bersama-sama kita menuju kebaikan melalui Sijaka. Saya yakin Sijaka bisa mewujudkan Kaltim berdaulat, adil makmur dan sejahtera,” ucapnya.
Dalam sambutannya, pria kelahiran 1966 itu menjelaskan bahwa silaturahmi adalah salah satu kekuatan masyarakat Indonesia yang dapat menembus batas suku, agama dan status sosial.
Selain itu, silaturahmi sekaligus menjadi modal untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Maka dari itu, ia membuat sebuah organisasi kemasyarakatan yang sesuai dengan namanya yaitu Silaturahmi Keluarga Jawa Kalimantan.
Dilihat secara demografi, warga keturunan Jawa di Kaltim sekitar kurang lebih 30 sampai 35 persen. Ini potensi besar untuk digerakkan menjadi kontributor pembangunan dan kemajuan Kaltim, baik di kalangan pemerintah, swasta, dunia usaha, seni budaya dan sosial.
“Sijaka pun lahir dengan semangat untuk mengembangkan potensi tersebut, bahu membahu bersama pemerintah. Sijaka lahir tidak di dalam konteks pembatasan silaturahim saja, namun membentuk kekuatan sosial, budaya dan di masyarakat bersama paguyuban lainnya,” jelasnya.
Dalam konteks Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kaltim, Sijaka bertekad memberikan kontribusi positif baik dalam pembangunan fisik maupun merawat seni budaya Jawa, memperkaya keragaman budaya bersama Kutai, Dayak, Banjar, Paser, Bugis, Batak dan budaya lainnya.
“Semoga pembentukan IKN berjalan lancar sesuai target yang diharapkan,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Isran Noor melalui Penjabat Sekdaprov Kaltim Riza Indra Riadi berharap agar seluruh pengurus yang baru saja dilantik dapat mengemban amanat, tugas dan tanggung jawab masing-masing.
“Sehingga sejahtera, tetap eksis sepanjang masa dan kehadirannya bermanfaat dan berkontribusi positif untuk kemajuan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Dari 3,8 juta penduduk Kaltim kata Riza, data tahun 2021 telah mencatat bahwa etnis Jawa menduduki jumlah terbesar yaitu sekitar 30,2 persen, suku Bugis 21,81 persen, Banjar 14 persen, sementara Kutai dan Dayak masih berada di kisaran 10 persen.
“Dengan jumlah penduduk besar tersebut, etnis Jawa yang dimotori Sijaka menempati posisinya menjadi bagian masyarakat Kaltim yang heterogen. Harus hidup rukun, guyub, bergotong-royong, memegang prinsip menghargai dan bertoleransi,” pesannya.
Kehadiran Sijaka diharapkan dapat memperkuat jati diri masyarakat Kaltim yang cinta damai. Etnis Jawa kata Riza, dapat berperan maksimal dalam pembangunan mewujudkan visi pembangunan Kaltim.
“Berani untuk Kaltim berdaulat dukung pembangunan IKN dan mari kita jaga Benua Etam tetap kondusif,” katanya.
