Samarinda, Natmed.id – Mangkraknya sejumlah aset daerah berupa lahan dan bangunan mengundang reaksi kalangan legislator. Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Salehuddin meminta pemerintah provinsi (pemprov) segera memanfaatkan aset-aset yang tidur tersebut.
Salah satu aset yang telah lama terbengkalai adalah Hotel Atlet di GOR Kadrie Oening Samarinda. Menurut Salehuddin, bangunan itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan maupun penunjang perekonomian masyarakat.
“Hotel Atlet memiliki potensi besar untuk dijadikan pusat pelayanan publik, kantor perangkat daerah, tempat usaha kuliner, dan promosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” ujarnya, Selasa (7/11/23).
Menurutnya, wacana pemanfaatan Hotel Atlet itu sebenarnya sudah muncul sejak 2016. Namun, hingga kini tak kunjung terelesasi karena berbagai alasan. Oleh karena itu, Salehuddin kembali mendesak agar Pemprov Kaltim dapat segera memanfaatkan Hotel Atlet untuk sejumlah program.
Dengan pemanfaatan kembali aset daerah yang mangrak dinyatakan akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkannya untuk kegiatan ekonomi.
“Hotel Atlet bisa menjadi tempat untuk berbagai aktivitas pemuda dan olahraga serta memberikan nilai ekonomi dan sosial bagi daerah,” ungkapnya.
Untuk dapat merealisasikan wacana itu, Salehuddin meminta Pemprov Kaltim terbuka. Terutama, tentang kendala yang dihadapi dalam pengelolaan sejumlah aset yang mangkrak.
Padahal, sebelumnya keberadaan aset yang kini mangkrak juga menyedot anggaran selama proses pengadaan dan pembangunan. Untuk Hotel Atlet, misalnya, dulunya dibangun untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tahun 2008.
Maka, Salehuddin melanjutkan, dengan keterbukaan Pemprov Kaltim tentang aset daerah yang mangkrak akan memudahkan koordinasi dengan pihak DPRD. Kemudian, pihak terkait dapat berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik dalam rangka memanfaatkan kembali aset daerah yang tidur.
“Jangan sampai kita hanya pandai membangun, tapi tidak pandai merawat atau mengoptimalkan bangunan yang sudah ada,” tandasnya.