Samarinda, Natmed.id – Menjelang pergantian tahun, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda memastikan seluruh kekuatan personelnya telah siap siaga untuk mengawal keamanan wilayah. Langkah ini diambil menyusul rapat koordinasi intensif yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan yang memfokuskan perhatian pada antisipasi gangguan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat di malam puncak perayaan tahun baru.
Kepala Satpol PP Kota Samarinda, Anis Siswantini menegaskan bahwa tugas pengamanan ini merupakan komitmen tahunan yang selalu dipersiapkan secara matang. Menurutnya, langkah awal berupa pemetaan wilayah sudah mulai dijalankan.
“Satpol PP menyatakan siap karena pengamanan malam tahun baru ini merupakan agenda rutin. Sejak hari ini kami sudah melakukan deteksi dini terhadap titik-titik rawan, terutama lokasi berkumpulnya masyarakat,” tutur Anis saat memberikan keterangan pada Selasa, 30 Desember 2025.
Dalam operasionalnya kali ini, Satpol PP tidak hanya berdiam di satu titik. Sebanyak 250 personel dikerahkan dan didistribusikan melalui Bawah Kendali Operasi (BKO) ke 10 kecamatan di seluruh Samarinda.
Perhatian khusus diberikan pada area-area yang memiliki potensi kerumunan massa yang besar, seperti kawasan Lambung, Muso Salim dan lain-lain.
Untuk memastikan respons yang cepat terhadap situasi di lapangan, Satpol PP akan bekerja sama dengan unsur Polri dalam melakukan patroli keliling.
Penggunaan unit kendaraan roda dua menjadi strategi utama dalam menjaga mobilitas petugas.
“Penyisiran dilakukan menggunakan motor supaya penanganan bisa cepat dan fokus jika terjadi potensi gangguan,” jelas Anis.
Mengenai hiruk pikuk aktivitas hiburan dan munculnya pedagang musiman yang biasanya menjamur di malam pergantian tahun, Anis menekankan bahwa pihaknya akan mengedepankan cara-cara persuasif.
Tidak ada larangan bagi warga untuk mencari rezeki, namun kepatuhan terhadap aturan ruang publik tetap menjadi prioritas utama.
Anis memberikan penegasan terkait aturan main bagi para pedagang, “Kami tidak melarang berjualan, tapi ditertibkan agar rapi, tidak mengganggu jalan dan setelah selesai tidak meninggalkan sampah,” tegasnya.
Ia juga mengklarifikasi pembagian tugas di lapangan, di mana urusan teknis seperti pengalihan arus lalu lintas dan rekayasa jalan tetap menjadi ranah kepolisian dan instansi perhubungan terkait, sementara Satpol PP berfokus pada pengawalan keamanan secara umum.
Anis Siswantini berpesan meski suasana perayaan sangat terasa, ia berharap masyarakat tetap menahan diri agar tidak melakukan euforia yang berlebihan yang justru bisa memicu ketidaktertiban.
“Boleh merayakan, tapi jangan berlebihan. Yang paling aman sebenarnya di rumah bersama keluarga, berdoa. Kalau pun keluar, tetap jaga ketertiban dan keamanan kota kita,” pungkasnya.
