Samarinda,Natmed.id – Infrastruktur transportasi seperti jalan, pelabuhan, bandara ataupun kendaraan yang disediakan pemerintah dengan baik merupakan wujud dari pemenuhan hak-hak dasar rakyat dalam hal fasilitas dasar publik.
Bicara tentang infrastruktur, tentu pemerintah pasti memikirkan rancangan seperti apa yang akan dikerjakan.
Untuk di Kota Samarinda sendiri, baru-baru ini Wali Kota Samarinda Andi Harun memberikan sebuah gambaran jika ke depan pihaknya akan melakukan pembangunan infrastruktur transportasi berkelanjutan dan terpadu yang mencakup dua hal.
Pertama soal transportasi masal dan modern seperti skytrain monorel atau alternatifnya kereta. Seperti yang dimiliki oleh Palembang. Ada juga di Jakarta namanya Mass Rapid Transit (MRT), namun untuk membangun itu tentu biayanya tidak kecil.
“Kalau Jakarta sekitar Rp15 triliun tapi memang cakupannya luas. Dia mendapatkan pendanaan dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA),” ujar Andi Harun, dilansir Narasi,co, Senin (19/7/2021)
Kemudian, pendamping dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan bunga pinjaman dari JICA itu dibawah 1 persen dengan tenor sampai 40 tahun.
“Tapi kita ga sampai ke sana. Hanya yang dimaksud, saya sudah tugaskan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dengan semua OPD terkait penyusunan skytrain monorel yang kita mau itu dimana titiknya,” kata Andi.
Namun tadi ada rencana awal, beber Andi yakni, dari Stadion Madya Sempaja menuju APT Pranoto. Pokoknya target petanya dari dan ke APT Pranoto.
Menurutnya, melalui konsep pembangunan itu akan ada dua hal yang bisa dicapai. Pertama, mengurangi kepadatan kendaraan (macet). Kedua, akan menjadi jalan alternatif.
“Namun bicara soal infrastruktur transportasi, kalau kiranya dalam konsep itu masih membutuhkan biaya mahal, maka dana harus dipendekin lagi yang penting maksimal, mana pendeknya yang kira-kira pendanaan jauh lebih murah dan terjangkau,” sebut Andi.
