Samarinda, Natmed.id – Gubernur Kalimantan Timur periode 2025–2030, Rudy Mas’ud, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menyambut Idulfitri 1446 H dengan semangat baru dan tekad kuat membangun daerah.
Rudy menegaskan bahwa Idulfitri bukan sekadar perayaan atau mengenakan serba baru. Lebih dari itu, Idulfitri adalah momen penyegaran jiwa dan semangat, khususnya dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
- “Idulfitri harus menjadi titik balik. Kita perlu semangat baru, energi besar, dan terobosan luar biasa untuk mewujudkan Kaltim sebagai etalase Indonesia,” ujarnya dalam apel pagi dan halalbihalal, di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Selasa 8 April 2025.
Lanjut Rudy Mas’ud, Kalimantan Timur saat ini bukan lagi provinsi biasa, melainkan wajah depan dari Indonesia, terutama dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2028.
Karena itu, ia menekankan pentingnya perubahan pola pikir (mindset) dan pola kerja seluruh jajaran pemerintahan.
“Kita harus bekerja terukur, di atas ekspektasi masyarakat. Jangan datang tanpa target. Kalau kita kerja biasa, hasilnya akan biasa saja. Kaltim butuh ide, gagasan, dan cara kerja yang tidak hanya mengikuti rutinitas,” tegasnya.
Rudy juga menyoroti ketertinggalan infrastruktur dasar di Kaltim, bahkan jika dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan. Ia menyebut konektivitas antarwilayah masih menjadi pekerjaan rumah besar, terutama di daerah-daerah pelosok.
“Saya tidak ingin kita menikmati kerusakan jalan ini. Kita harus benahi jalan, kesehatan, dan kualitas SDM. Kalau kita sungguh-sungguh, kita pasti bisa. Tidak ada yang tidak mungkin,” kata Rudy.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas. Rudy meminta seluruh ASN menjauhi praktik korupsi, serta menekankan bahwa kinerja mereka adalah bentuk pertanggungjawaban kepada Tuhan dan rakyat.
“Gaji kita dari negara, dari masyarakat. Jangan sampai ada korupsi. Kita akan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk BUMN, agar tidak ada celah penyimpangan,” ucapnya.
Sebagai penutup, Rudy mengajak seluruh elemen birokrasi untuk bekerja lebih cerdas, berani mengambil keputusan, dan tidak terkungkung oleh aturan yang menghambat inovasi.
“Kaltim harus berakselerasi. Kerja out of the box, tapi tetap sesuai aturan. Kita tidak boleh lambat. Mindset kita harus berubah, sepanjang ada kemauan dan kemampuan, pasti ada jalan,” pungkasnya.